Ketum PDIP Pastikan Pemecatan Kader Bukan Akibat Sikap Kritis terhadap KPK

- Redaksi

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – DPP PDI Perjuangan menegaskan pemecatan kader partai yang juga caleg PDIP Dapil Banten 1 Tia Rahmania dan caleg PDIP Dapil Jawa Tengah V Rahmat Handoyo tidak terkait kritiknya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun pemecatan itu merupakan akibat perselisihan di internal partai.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menjelaskan pemecatan tersebut terjadi karena adanya perselisihan internal terkait pergeseran suara pada Pemilu Legislatif 2024.

“Sebenarnya itu masalah biasa dalam internal partai. Saya lihat di media itu dipelintir seolah-olah karena dia kritis terhadap pertanyaan KPK, itu tidak ada kaitannya dengan itu,” kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (26/9).

Komarudin menyatakan, perkara tersebut sebetulnya sudah diselesaikan melalui Mahkamah Partai PDIP yang menemukan bukti-bukti adanya pelanggaran yang dilakukan Tia Rahmania dan Handoyo dengan cara memindahkan suara yang merugikan kader lain dalam proses pemilihan.

Apalagi pertikaian internal partai tidak hanya terjadi di tingkat DPR RI, tetapi juga di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Jadi, kasusnya bukan hanya dua itu saja. Itu juga ada di DPR RI, kemudian DPRD Kota dan Kabupaten, itu namanya sengketa internal partai. Jadi itu sengketa pemilu legislatif terakhir, pemilu legislatif 2024,” kata Komarudin.

Dalam kasus ini, Tia Rahmania digugat Bonnie Triyana dan Rahmat Handoyo digugat Didik Haryadi di Pengadilan Partai PDIP.

“Ya gugatannya sudah diajukan, sudah diproses di pengadilan partai, nanti pengadilan akan menggelar sidang,” ujarnya.

Dalam persidangan, Tia Rahmania dan Rahmat Handoyo tidak dapat membuktikan perolehan suaranya pada Pileg 2024 murni sesuai dengan hasil pemilu. Dengan kata lain, terjadi permainan berupa pengalihan suara, sehingga dinyatakan melanggar tata tertib partai.

“Sedangkan kedua terlapor (Bonnie Triyana dan Didik Haryadi) dapat membuktikannya dengan C1. Berdasarkan hal tersebut, pengadilan memutuskan untuk merekomendasikan kepada DPP agar DPP menyampaikan putusan tersebut kepada kedua terlapor,” terang Komarudin.

Sementara itu, terkait sanksi pemecatan terhadap Tia Rahmania dan Rahmat Handoyo karena terbukti melakukan pelanggaran berupa pengalihan suara Pemilu Legislatif 2024, Komarudin mengatakan MKD PDIP memberikan dua opsi yakni mengundurkan diri atau diberhentikan.

Karena keduanya menolak mengundurkan diri, partai memutuskan untuk memberhentikan mereka.

“Itu keputusan organisasi, dia harus dipecat,” kata Komarudin yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.

Komarudin menambahkan, putusan sidang Pengadilan Partai PDIP telah ditandatangani sejak 5 September 2024. Sidang dipimpin Ketua Pengadilan Partai Yasonna H. Laoly, Wakil Ketua Komarudin Watubun, Sukur Nababan, Utut Adianto, Djarot Saiful Hidayat , Maruarar Siahaan.

“Jadi jangan dialihkan persoalannya, seolah-olah ini ada kaitannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, tidak ada kaitannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, nama politikus Tia Rahmania sempat menjadi trending topik di media sosial X (dulu Twitter) pada Kamis pagi (26/9), lantaran pelantikannya sebagai anggota DPR daerah pemilihan Banten 1 batal lantaran dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Tia menjadi pusat perhatian usai mengkritik pedas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron saat bicara soal integritas pada acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Calon Anggota DPR periode 2024-2029 yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas RI).

NewsRoom.id

Berita Terkait

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham
6 Tips Uang Black Friday agar Tetap Sesuai Anggaran
Tak Hanya Disiksa, Pejabat Israel juga Memperkosa Tahanan Palestina dengan Menggunakan Anjing
Psikologi Dibalik Tren Natal Ralph Lauren Dan Mengapa Tren Ini Menang Di Tahun 2025
Setelah Puluhan Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Menemukan Mekanisme Rahasia Tylenol
Ilmuwan Menemukan Cara Alami dan Tidak Adiktif untuk Memblokir Rasa Sakit yang Dapat Menggantikan Opioid
Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham
Istri di Ogan Ilir Diduga Tinggalkan Suami Demi Pajero, Berubah Sejak Main TikTok

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 07:10 WIB

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham

Jumat, 14 November 2025 - 05:06 WIB

6 Tips Uang Black Friday agar Tetap Sesuai Anggaran

Jumat, 14 November 2025 - 03:33 WIB

Tak Hanya Disiksa, Pejabat Israel juga Memperkosa Tahanan Palestina dengan Menggunakan Anjing

Jumat, 14 November 2025 - 01:29 WIB

Psikologi Dibalik Tren Natal Ralph Lauren Dan Mengapa Tren Ini Menang Di Tahun 2025

Jumat, 14 November 2025 - 00:58 WIB

Setelah Puluhan Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Menemukan Mekanisme Rahasia Tylenol

Kamis, 13 November 2025 - 23:56 WIB

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham

Kamis, 13 November 2025 - 23:25 WIB

Istri di Ogan Ilir Diduga Tinggalkan Suami Demi Pajero, Berubah Sejak Main TikTok

Kamis, 13 November 2025 - 21:52 WIB

Bukti Nyata dari Koramil 427-05/Banjit-Kodim 0427/Way Kanan: Bersama Masyarakat Melaksanakan Bakti Sosial Memperbaiki Rumah Warga Kurang Mampu

Berita Terbaru

Headline

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham

Jumat, 14 Nov 2025 - 07:10 WIB

Headline

6 Tips Uang Black Friday agar Tetap Sesuai Anggaran

Jumat, 14 Nov 2025 - 05:06 WIB