Kompolnas Hormati Hasil Penggalian Jenazah Afif Maulana, Tegaskan Tak Ada Penyiksaan yang Dilakukan Polisi

- Redaksi

Sabtu, 28 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menghormati hasil penggalian jenazah Afif Maulana yang diumumkan Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFMI) pada 25 September 2024. Hasil otopsi ulang menyimpulkan penyebab kematian bocah 13 tahun itu karena terjatuh dari ketinggian, bukan karena penyiksaan. diduga dilakukan oleh petugas polisi.

Dengan hasil tersebut diketahui penyebab meninggalnya almarhum adalah terjatuh dari ketinggian dan bukan karena penganiayaan petugas kepolisian, kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi Jumat 27 September 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kompolnas, lanjut Poengky, berharap hasil penyelidikan ini dapat diterima semua pihak. Sebab menurutnya PDFMI sebagai lembaga independen dalam menjalankan tugasnya selalu berlandaskan standar keilmuan yang tinggi sehingga kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi. “PDFMI adalah lembaga yang terhormat dan profesional,” ujarnya.

Poengky juga mengingatkan pentingnya menghormati proses hukum dan hasil penyelidikan ilmiah yang dilakukan pihak berwenang. Ia berharap semua pihak bisa menerima hasil ini dengan baik demi terciptanya keadilan dan perdamaian. Melalui keterangannya, Kompolnas menegaskan, tidak ada indikasi penyiksaan dalam kasus kematian Afif Maulana seperti yang diduga masyarakat dan juga diyakini kuasa hukum keluarga.

Sebelumnya, penyebab meninggalnya Afif Maulana menurut hasil analisis forensik dan medikolegal karena terjatuh dari ketinggian. Hal itu berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan Persatuan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Ketua Tim Penggalian Ade Firmansyah mengatakan, analisis yang dilakukan pihaknya memakan waktu lebih lama dari perkiraan awal karena ada sampel tulang yang harus diperiksa. Jadi analisanya akan lebih lama dari perkiraan awal, katanya dalam jumpa pers di Polrestabes Padang, Rabu, 25 September 2024.

Ade menjelaskan, timnya tidak hanya melakukan analisis terhadap jenazah korban, tetapi juga mencocokkannya dengan peristiwa yang terjadi dan dokumen pendukung. “Kami mencocokkan korban luka dengan kejadian yang terjadi malam itu berdasarkan keterangan saksi,” ujarnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Sosok Bonatua Silalahi yang Periksa Ijazah Jokowi Tapi Malah Dapat Data Sampah, Gugat UU Pemilu
Roy Suryo cs Ajukan Kasus Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Biar Bersinar Cerah
Ilmuwan Menemukan Kesalahan Gempa Bumi Dapat Sembuh Sendiri Dalam Beberapa Jam
Dokter “Terkejut”: Kepercayaan Lama Tentang Kopi dan Irama Jantung Itu Salah
Keributan hebat! Turis Muda Meninggal di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk
Keributan hebat! Turis Muda Meninggal di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk
Fakta Kanker Payudara Ini Bisa Menyelamatkan Hidup Anda
Menjebak Partikel Tunggal untuk Mengungkap Percikan Pertama Petir

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 14:48 WIB

Sosok Bonatua Silalahi yang Periksa Ijazah Jokowi Tapi Malah Dapat Data Sampah, Gugat UU Pemilu

Kamis, 20 November 2025 - 14:16 WIB

Roy Suryo cs Ajukan Kasus Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Biar Bersinar Cerah

Kamis, 20 November 2025 - 12:43 WIB

Ilmuwan Menemukan Kesalahan Gempa Bumi Dapat Sembuh Sendiri Dalam Beberapa Jam

Kamis, 20 November 2025 - 12:11 WIB

Dokter “Terkejut”: Kepercayaan Lama Tentang Kopi dan Irama Jantung Itu Salah

Kamis, 20 November 2025 - 11:40 WIB

Keributan hebat! Turis Muda Meninggal di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk

Kamis, 20 November 2025 - 09:05 WIB

Fakta Kanker Payudara Ini Bisa Menyelamatkan Hidup Anda

Kamis, 20 November 2025 - 08:34 WIB

Menjebak Partikel Tunggal untuk Mengungkap Percikan Pertama Petir

Kamis, 20 November 2025 - 08:03 WIB

UGM seperti Diplonco di Sidang KIP

Berita Terbaru