NewsRoom.id – Pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut biaya sewa jet pribadi untuk perjalanan Jakarta-Amerika Serikat mencapai Rp90 juta per orang dinilai janggal oleh pegiat media sosial Ary Prasetyo.
Melalui akun X miliknya, Ary menilai angka tersebut tidak realistis mengingat total biaya sewa pesawat untuk rute tersebut mencapai lebih dari Rp3 miliar.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“KPK RI makin kisruh,” kata Ary seperti dikutip Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Rabu (18/9).
Ary Prasetyo menegaskan, biaya sewa jet pribadi yang disebut KPK tidak mencerminkan realitas pasar dan menilai perlu klarifikasi lebih lanjut terkait angka yang dilaporkan.
“Biaya pesawatnya lebih dari Rp3 miliar untuk rute Jakarta-SFO, jelas harga Rp90 juta per orang itu tidak masuk akal, kalau sudah full booking pun tetap tidak meng-cover,” terangnya.
Kaesang beserta tim datang langsung ke KPK untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi, Selasa sore (17/9). Kaesang mengakui bahwa pesawat yang digunakan untuk ke AS itu milik temannya.
Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya bakal mendalami klarifikasi putra bungsu Presiden RI Joko Widodo tersebut.
Pahala menjelaskan, KPK memiliki waktu 30 hari kerja untuk melakukan analisis guna memutuskan apakah fasilitas yang diterima Kaesang merupakan milik negara atau bukan. Jika memang merupakan milik negara, maka Kaesang harus menyerahkan uang tiket pesawatnya.
Namun sayang, Pahala menjelaskan uang yang harus diserahkan Kaesang kepada negara itu merupakan harga tiket pesawat komersil, bukan sewa jet pribadi.
“Kalau kita tetapkan itu milik negara, harga tiketnya sekitar 90 juta (per orang). Kalau empat orang sekitar 360 (juta),” kata Pahala.
NewsRoom.id