NewsRoom.id – Indra Septiarman, pelaku pembunuhan penjual gorengan Nia Kurnia Sari muncul dan menemui warga Desa Korong Padang Kabau, Sumatera Barat.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Warga mengaku melihat pelaku pembunuhan penjual gorengan yang masih buron itu sambil membawa senjata tajam.
Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur tanpa busana di dekat sebuah rumah di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Minggu (8/9/2024).
Gadis berusia 18 tahun itu dilaporkan hilang saat berjualan gorengan pada Jumat (6/9/2024).
Lebih dari seminggu sejak jasad korban ditemukan, tim Polda Sumbar, Polres Padang Pariaman dan anjing pelacak K-9 masih memburu Indra Septiarman (31), tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar, Kombes Andry Kurniawan mengatakan, Indra merupakan sosok yang cukup licin dan selalu berpindah-pindah tempat.
Pengakuan Warga Seorang warga Desa Korong Padang Kabau bernama Irat mengaku melihat pelaku pada Senin (16/9/2024).
Menurut dia, pria berinisial IS tersebut sudah beberapa kali melewati desanya.
IS pernah terlihat lewat sambil membawa senjata tajam.
Pada kesempatan lain, tersangka pembunuhan NKS juga dilaporkan mengenakan kemeja hitam yang dipadukan dengan celana denim biru tua.
Irat menambahkan, dirinya juga melihat IS dikejar anjing dan kembali ke hutan.
“Sekitar satu jam. Dia pakai baju hitam, polisi minta (celana), ya, jaket, jaket. Waktu saya lewat sini, ada dua anjing menggonggong. Dia langsung lari, marah-marah,” terang Irat, dikutip dari siaran Kompas TV, Rabu (18/9/2024).
Ia menambahkan, status buronannya membuat warga, termasuk dirinya, ketakutan.
Ia juga mengatakan, dirinya terpaksa mengunci semua pintu rumah dan membatasi aktivitas di luar ruangan demi alasan keselamatan.
Membenarkan pernyataan Irat, Kepala Desa Guguak Ahmad Yuni Kamil mengatakan, keberadaan ISIS yang masih berkeliaran memang mengkhawatirkan.
“Banyak warga kami yang takut, karena pelakunya. Perbuatannya keterlaluan dan kejam. Itu yang ditakutkan warga, termasuk ibu-ibu yang lebih takut lagi,” kata Ahmad.
Sebelumnya, IS ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan fakta, alat bukti, dan keterangan saksi yang diperoleh polisi.
Salah satu bukti kuat adalah ditemukannya kartu identitas ayah IS di dalam tas yang ditinggalkannya di tempat persembunyiannya di hutan di Distrik 2×11.
Menurut para saksi, IS juga terlihat mengikuti korban pada hari kejadian dan kerap lewat di depan rumah korban.
IS juga dikatakan telah dipenjara dua kali.
“Menurut keterangan warga, (IS) juga residivis, ada yang melakukan perbuatan cabul dan mencuri. Dia juga orang jahat,” kata Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra.
Keluarga Indra Khawatir
Setelah dikejar polisi selama 10 hari, keluarga tersangka kasus penjual gorengan meminta IS menyerahkan diri daripada diserang massa.
Permintaan ini disampaikan oleh bibi ayah IS, Suryati. Ia menyarankan IS untuk segera keluar dari persembunyian dan pulang ke rumah.
“Pulanglah, Indra. Pulanglah. Kalau kamu takut Indra akan menyerah, biar aku saja yang menyerahkannya,” kata Suryati sambil menangis menyampaikan pesan kepada ISIS yang masih bersembunyi dari polisi.
Suryati mengaku khawatir jika ISIS bersembunyi terlalu lama, bisa memicu kemarahan publik.
Menurutnya, kemarahan masyarakat ini akan menimbulkan masalah baru, di mana ISIS bisa mendapat balasan dari masyarakat atas perbuatannya.
“Saya tidak keberatan dia dihukum oleh pihak berwenang, jika dia terbukti melakukan kesalahan. Namun, saya khawatir dia akan dihakimi oleh masyarakat,” katanya.
Ia sangat berharap ISIS tidak menjadi incaran massa apabila ia tertangkap.
IS merupakan tersangka kasus tewasnya gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari (18), warga Korong Pasa Surau, Desa Guguak, Kecamatan Kayu Tanam 2×11, Padang Pariaman.
Kasus ini mulai mencuat pada Minggu (8/9/2024) saat warga menemukan jasad Nia terkubur tanpa busana di lereng bukit tak jauh dari rumahnya.
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024). Warga yang turut membantu pencarian Nia pun kaget dengan penemuan tersebut.
Polisi menduga kuat ISIS telah membunuh dan memperkosa Nia. Hingga kini, ia masih diburu polisi. Keberadaannya terendus di dalam hutan yang masih berada di kawasan Padang Pariaman.
NewsRoom.id