Menteri Trenggono Beri Syarat Berat Bagi Pelaku Usaha Pemanfaatan Sedimentasi Laut

- Redaksi

Rabu, 25 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono angkat bicara soal polemik pasir laut. Ia memastikan hingga saat ini belum ada ekspor, dan persyaratan pemanfaatan hasil sedimentasi sangat ketat.

“Ekspor belum ke mana-mana. Banyak permintaan dari berbagai kalangan, seperti perusahaan yang berminat menjual pasir sedimentasi ini. Tapi tentu ada persyaratannya, dan persyaratannya sangat ketat di sana,” kata Menteri Trenggono saat diwawancarai di Jakarta, Selasa (24/9/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Persyaratan tersebut meliputi perizinan, jenis kapal yang digunakan dan teknologinya, serta pelaku usaha harus mampu menjelaskan tujuan dari hasil sedimentasi yang diambil. Hal ini untuk memastikan pemanfaatan hasil sedimentasi tidak merusak lingkungan.

“Misalnya, ada perusahaan yang berminat mendapatkan hasil sedimentasi untuk reklamasi. Maka dia harus menunjukkan di mana saja lokasi reklamasi itu. Kita cek apakah reklamasi itu benar atau tidak, dan apakah wilayah reklamasi itu terkait ekologi atau tidak. Kalau memang terkait, kita tidak setujui. Maka dia juga harus punya izin dasar reklamasi, PKKRL,” katanya.

Untuk kapal sendiri, lanjut Trenggono, tidak semua kapal bisa digunakan untuk membersihkan hasil sedimentasi. Kemudian lamanya waktu pembersihan juga menjadi pertimbangan pihaknya dalam memperbolehkan pelaku usaha memanfaatkan hasil sedimentasi tersebut.

Selain itu, proses pembersihan akan diawasi untuk memastikan material sedimentasi yang diambil tidak mengandung kandungan mineral yang menjadi ranah Kementerian ESDM. Pengawasan ini melibatkan Tim Kajian yang terdiri dari tim KKP, kementerian/lembaga, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah.

“Lalu kapal apa? Kapal itu harus yang kita rekomendasikan. Kenapa? Agar cara pengambilannya tidak asal-asalan. Itu juga penting untuk keberlangsungan dan agar ekosistem di luar tidak rusak,” terangnya.

Pengelolaan hasil sedimentasi diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26 Tahun 2023. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa pengelolaan dilakukan untuk menanggulangi sedimentasi yang dapat menurunkan daya dukung dan daya tampung ekosistem pesisir dan laut serta kesehatan laut. Kemudian untuk kepentingan pembangunan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.

Terkait ekspor, Trenggono memastikan ekspor hasil sedimentasi baru bisa dilakukan jika kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Selain untuk reklamasi, hasil sedimentasi bisa dimanfaatkan untuk mendukung proyek pembangunan jalan tol hingga rehabilitasi pesisir dan pulau-pulau kecil yang terancam hilang.

“Kalau kita bicara lingkungan, itu (sedimentasi) sebetulnya sudah termasuk terumbu karang, termasuk jalur pelayaran dan sebagainya, kan? Itu jelas mengganggu. Itu salah satu yang ingin kita selesaikan. Dan sebetulnya kuncinya adalah reklamasi dalam negeri, supaya material reklamasi dalam negeri tidak diambil dari pulau-pulau,” pungkasnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan
Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan
Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan
Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun
KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau
Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 05:14 WIB

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Senin, 8 Desember 2025 - 02:39 WIB

Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 22:01 WIB

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Desember 2025 - 19:26 WIB

Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Minggu, 7 Desember 2025 - 18:24 WIB

Terkait Rapat Paripurna, Gus Yahya menyinggung putusan Syuriyah yang bermasalah

Berita Terbaru