NewsRoom.id – Mirisnya, begitulah pemberitaan siswa yang membintangi video syur bersama guru madrasah yang viral di Gorontalo.
Hebohnya video syur seorang guru dan murid yang viral di Gorontalo membawa dampak buruk bagi para pelaku di dalamnya, khususnya remaja putri yang dianiaya oleh gurunya sendiri.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sebelumnya diberitakan, hubungan guru dan murid dalam video syur itu viral karena saling perasaan.
Hubungan terlarang yang terungkap lewat video syur ini perlahan terungkap, sang guru sengaja mempengaruhi murid yatim piatunya agar haus akan cinta.
Ujung-ujungnya, siswi tersebut rela melakukan hubungan seksual dengan gurunya, yang kini terungkap dalam video syur yang viral.
Setelah video syur itu viral, guru tersebut dinonaktifkan dari MAN 1 Gorontalo, sambil menunggu hukuman dari Kementerian Agama.
Di satu sisi, pemberitaan mengenai sang siswa kini terkesan sangat menyedihkan setelah dikeluarkan dari sekolah.
Kepala MAN 1 Gorontalo Rommy Bau mengaku sempat mengeluarkan gadis tersebut dari sekolah.
Meski demikian, ia mengaku bersedia mencarikan sekolah baru bagi siswi tersebut jika masih ingin melanjutkan pendidikan.
“Masih mau sekolah atau tidak, kalau masih mau, saya akan bantu di tempat lain,” kata Rommy beberapa waktu lalu.
Belakangan, siswa tersebut dikabarkan mengalami trauma berat karena video syur bersama gurunya viral.
Gadis remaja itu bahkan menutup diri dan tidak mau bersekolah karena merasa trauma berat.
Kepala Dinas PPA Kabupaten Gorontalo Zascamelya Uno mengungkapkan, siswa kelas 12 tersebut mendapat bantuan.
Tentu (korban) trauma, karena kasusnya sudah beredar, kata Zascamelya.
Pelajar putri yang berada dalam tekanan itu terus diawasi oleh Dinas PPA hingga kondisinya membaik.
“Setelah ini kami dari PPA akan memeriksanya ke psikolog dan memulihkan kondisi psikologisnya,” ujarnya lagi.
Pihaknya akan terus berupaya agar siswi tersebut bisa melanjutkan studinya, apalagi kini sudah memasuki tahun terakhir.
NewsRoom.id