NewsRoom.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya buka suara terkait kabar percobaan pembunuhan kedua terhadap Donald Trump yang berhasil digagalkan.
Dalam pernyataannya pada Senin (16/9), Zelensky mengatakan tindakan itu tidak dapat diterima dan dia bersyukur tersangka langsung ditangkap di tempat kejadian.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Adalah baik bahwa tersangka dalam upaya pembunuhan itu ditangkap dengan cepat. Ini prinsip kami: supremasi hukum adalah yang terpenting dan kekerasan politik tidak memiliki tempat di mana pun di dunia,” katanya, seperti dilansir AFP.
Media AS menyebut Ryan Wesley Routh (58 tahun) sebagai pelaku yang diduga mencoba menembak Trump dengan senjata jenis AK-47 di lapangan golf pribadi di Florida, Minggu (15/9).
The New York Times mewawancarai Routh pada tahun 2023 saat ia mengambil bagian dalam demonstrasi untuk mendukung warga Ukraina yang terjebak di kota pelabuhan Mariupol.
Dalam wawancara yang dilakukan di Washington, Routh dengan antusias menyatakan bahwa dia bersedia mati demi Ukraina dan berencana merekrut tentara Afghanistan untuk membantu dalam perang melawan Rusia.
“Saya bersedia terbang ke Krakow dan pergi ke perbatasan Ukraina untuk menjadi sukarelawan dan bertempur sampai mati,” katanya.
Legiun Internasional Ukraina, yang terdiri dari relawan asing, membantah memiliki hubungan apa pun dengan para tersangka.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Presiden Joe Biden akan digantikan pada bulan Januari oleh Wakil Presidennya Kamala Harris, yang telah mengindikasikan bahwa ia akan melanjutkan kebijakannya dalam mendukung Ukraina.
Sementara Trump pada debat awal minggu ini tidak memberikan kejelasan apakah ia akan mendorong bantuan ke Ukraina atau tidak.
NewsRoom.id