Perang Melawan Hamas Tak Kunjung Berakhir, Ekonomi Israel di Ambang Keruntuhan

- Redaksi

Selasa, 17 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Israel telah merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk kuartal kedua tahun 2024 dari 1,2 persen menjadi 0,7 persen. Langkah tersebut dilakukan di tengah tekanan ekonomi yang besar akibat perang yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza dan pengeluaran pemerintah yang besar untuk mendukung konflik tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dalam pernyataan yang dirilis oleh biro statistik negara itu pada Senin (16/9/2024), PDB Israel hanya meningkat 0,7 persen per tahun pada periode April-Juni, turun dari laporan awal sebesar 1,2 persen sebulan sebelumnya.

Sektor swasta Israel mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen, tetapi hal ini diimbangi oleh peningkatan tajam dalam pendanaan pemerintah, yang meningkat sebesar 8,2 persen. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan dalam aktivitas sektor swasta, pemerintah Israel terus meningkatkan anggarannya untuk membiayai operasi militernya.

Tingkat pengangguran di Israel tetap rendah pada 2,6 persen pada bulan Agustus. Namun, ekspor barang dan jasa Israel, kecuali berlian, turun 8,4 persen tahun ke tahun pada kuartal kedua tahun ini. Impor, kecuali senjata dan berlian, juga turun 9,3 persen.

Defisit Anggaran Terus Membengkak

Sementara itu, defisit anggaran Israel terus melebar akibat agresi militer yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Rasio defisit anggaran terhadap PDB mencapai -8,3 persen pada bulan Agustus, naik dari -7,6 persen pada bulan Juni, -6,2 persen pada bulan Maret, dan -4,1 persen pada bulan Desember tahun lalu.

Kemudian pada bulan Agustus, defisit anggaran tercatat sebesar 12,1 miliar shekel atau sekitar US$3,22 miliar, yang menunjukkan biaya perang semakin membebani keuangan negara.

Agresi militer Israel yang berlangsung hampir setahun di Gaza telah menuai kritik dari pihak oposisi, yang menuduh perang tersebut bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pengeluaran besar untuk mendanai operasi militer Israel di Gaza tidak hanya membebani anggaran negara, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi entitas Zionis tersebut.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang
Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini
Para Ilmuwan Telah Menemukan Organisme yang Melanggar Aturan Emas Biologi
KSAD Maruli Heboh Bilang Starlink Pakai Pulsa, Netizen: Menurutmu Itu Modem Smartfren?
Gus Yahya, Kiai Miftahul Ahyar, dan Gus Ipul semuanya harus dicopot

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:27 WIB

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:56 WIB

Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:25 WIB

Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:19 WIB

Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:17 WIB

KSAD Maruli Heboh Bilang Starlink Pakai Pulsa, Netizen: Menurutmu Itu Modem Smartfren?

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:46 WIB

Gus Yahya, Kiai Miftahul Ahyar, dan Gus Ipul semuanya harus dicopot

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:13 WIB

Saham SSP Melonjak 11% Karena Pendapatan FY25 dan Outlook Kereta Api Eropa

Berita Terbaru