Pernyataan PKS, Golkar, dan NasDem Terkait Kuota Kursi Menteri Prabowo Subianto

- Redaksi

Sabtu, 21 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Tiga partai politik (parpol) tengah membahas jatah kursi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketiga partai politik tersebut adalah Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan NasDem.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan calon menteri partainya telah diajukan kepada Prabowo.

Namun, ia belum mengetahui siapa Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang diusulkan kepada Prabowo.

“Tentu nama-nama di Golkar sudah disampaikan oleh Ketua Umum Golkar Pak Bahlil kepada Pak Prabowo, tapi siapa yang dipilih, tunggu saja,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Jadi, berapa banyak posisi menteri yang didapatkan partai pohon beringin?

Terkait hal itu, Bamsoet enggan membeberkan jatah menteri untuk Golkar.

Meski demikian, ia memastikan Prabowo akan tetap berkomunikasi dengan pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, karena saat ini masih dilakukan pembahasan dengan pimpinan parpol koalisi yang tergabung dalam KIM, termasuk Golkar,” ujarnya.

Kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsy, mengatakan sebetulnya sudah ada pembahasan antara partainya dengan Prabowo Subianto perihal jatah kursi menteri.

Ia mengatakan, pembahasan masih berlangsung antara PKS dan Prabowo.

“Intinya, ini sedang dalam proses,” kata Habib Aboe saat ditemui di arena Rapat Kerja Nasional DPP PKS, di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat.

Meski demikian, Habib Aboe menyatakan, dalam pembicaraan yang dilakukan selama ini, partainya belum pernah memberikan penawaran apa pun kepada Prabowo, termasuk perihal target kursi menteri bagi PKS.

“Ya, itu saja yang kami dengar tentang hasilnya, tidak ada tawar-menawar, tidak ada yang istimewa,” katanya.

Yang terpenting, kata Aboe, diskusi yang berlangsung sejauh ini telah menunjukkan arah yang positif.

“Yang penting adalah ada kemajuan positif yang cukup,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan banyaknya menteri di Kabinet Prabowo-Gibran bagi NasDem bukanlah prestasi yang ingin diraihnya.

Paloh mengatakan, dirinya bersama NasDem akan memprioritaskan parpol lain, terutama yang tergabung dalam KIM, untuk masuk dalam susunan kabinet.

Ia mengaku sudah menyampaikan hal itu langsung kepada Prabowo Subianto.

“Jawaban jujur ​​saya kepada Pak Prabowo, NasDem memberikan kesempatan dan segala kebijakannya agar semua parpol di luar Partai NasDem diprioritaskan untuk masuk kabinet,” kata Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Karena itu, Paloh menegaskan NasDem bukanlah partai prioritas untuk terlibat dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Meskipun demikian, ia menilai posisi partainya, meski sedikit atau tidak ada kehadirannya di kabinet, adalah terhormat.

Sebab, dalam kondisi ini, kata Paloh, NasDem menyadari posisi tersebut dengan mengutamakan parpol lain yang masuk dalam susunan kabinet.

“Artinya NasDem bukan prioritas, itu yang saya harapkan. Ya mungkin pertanyaanya kenapa, sekali lagi kita bisa merasakan betapa terhormatnya jabatan sebagai salah satu pembantu presiden, apapun nomenklaturnya, termasuk kabinet.”

“Tetapi tidak kurang terhormatnya juga memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita, partai politik yang lain. Jadi, kalau bisa, pertimbangkan NasDem di paling belakang, paling belakang. Bukan nomor satu,” katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Letusan yang Terlupakan Bisa Menulis Ulang Kisah Asal Mula Kematian Hitam
Bagaimana Mikroba Terberat di Bumi Dapat Membantu Kita Menjajah Mars
AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni
Ilmuwan Menghubungkan Pengganti Gula Populer dengan Penyakit Hati
Masalah Gigi Umum Ini Dapat Mengancam Otak Anda
Masyarakat Desak Seseorang untuk Diseret ke Pengadilan atas Banjir Besar di Aceh – Sumut – Sumbar
Raja Juli Tanggapi Seruan Mundur, Siap Dievaluasi di Tengah Banjir di Aceh dan Sumatera
Studi Johns Hopkins Menantang Model AI Bernilai Miliaran Dolar

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:11 WIB

Letusan yang Terlupakan Bisa Menulis Ulang Kisah Asal Mula Kematian Hitam

Sabtu, 6 Desember 2025 - 18:40 WIB

Bagaimana Mikroba Terberat di Bumi Dapat Membantu Kita Menjajah Mars

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:38 WIB

AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:34 WIB

Ilmuwan Menghubungkan Pengganti Gula Populer dengan Penyakit Hati

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:03 WIB

Masalah Gigi Umum Ini Dapat Mengancam Otak Anda

Sabtu, 6 Desember 2025 - 14:01 WIB

Raja Juli Tanggapi Seruan Mundur, Siap Dievaluasi di Tengah Banjir di Aceh dan Sumatera

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:57 WIB

Studi Johns Hopkins Menantang Model AI Bernilai Miliaran Dolar

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:26 WIB

Jam Berapa Saat Ini di Mars? Fisikawan Akhirnya Memiliki Jawaban yang Benar

Berita Terbaru

Headline

AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni

Sabtu, 6 Des 2025 - 17:38 WIB

Headline

Masalah Gigi Umum Ini Dapat Mengancam Otak Anda

Sabtu, 6 Des 2025 - 15:03 WIB