Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Bagus

- Redaksi

Kamis, 19 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sang Made Mahendrajaya, meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan aparat penegak hukum, seperti kepolisian yang ingin bergabung dengan lembaga antikorupsi. Purnawirawan polisi itu mengatakan, kiprah kepolisian selama ini sudah luar biasa sehingga tak ada masalah jika ingin menjadi Capim KPK.

“Enggak, nggak ada (intervensi) itu, polisi kan baik, polisi itu luar biasa. Latar belakang saya di kepolisian dan tidak ada masalah. Jadi tidak perlu khawatir,” kata Made saat ditemui usai menjalani tes wawancara Capim KPK, di Kementerian Sekretariat Negara, Rabu, 18 September 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Made saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Bali. Ia adalah seorang pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal. Made lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1989 dengan pengalaman terbanyak sebagai detektif. Jenderal bintang dua ini diangkat sebagai Widyaiswara Utama Kepolisian Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

“Saya sudah tidak di kepolisian (pensiun). Namun, saya kira (intervensi) tidak akan terjadi. Tidak ada masalah,” kata Made saat ditanya soal kritikan pengamat dan akademisi terkait daftar APH dalam Capim KPK.

Peneliti Indonesia Corruption Watch atau ICW Diky Anandya sebelumnya mengatakan, dominasi aparat penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan sebagai Capim KPK berpotensi mengundang persepsi publik terkait dugaan intervensi di panitia pelaksana lembaga antikorupsi tersebut. “Intervensi bisa datang dari pihak mana saja, misalnya eksekutif atau mungkin pimpinan aparat penegak hukum,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 September 2024.

Selain itu, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar mengkritisi besarnya proporsi aparat penegak hukum yang ada di jajaran capim KPK. Dari 20 capim, ada 9 orang yang berasal dari kepolisian dan kejaksaan.

Menurut pria yang akrab disapa Uceng itu, ada paradigma keliru yang sudah tertanam sejak awal seleksi. Kekeliruan itu, kata dia, adalah pandangan bahwa di KPK harus ada unsur kepolisian dan kejaksaan. Ia juga melihat adanya tanda-tanda adanya intervensi besar kepada Panitia Seleksi dalam proses seleksi Capim KPK.

Uceng menegaskan, potensi bertindak independen akan lebih besar jika pimpinan KPK berasal dari kalangan penegak hukum. “Apalagi kita tahu ada semacam 'penugasan' ke KPK kan,” kata Uceng saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 September 2024.

Sementara itu, Panitia Seleksi Capim KPK, Muhammad Yusuf Ateh memastikan seluruh prosedur telah dijalankan secara bertanggung jawab. Ateh belum mau menjelaskan secara gamblang terkait isu dominasi aparat penegak hukum dalam pengisian daftar Capim KPK. Sembilan dari 20 Capim KPK yang mengikuti seleksi tes wawancara merupakan aparat penegak hukum yang terdiri dari jaksa dan polisi.

“Siapa yang mendominasi? Banyak dari luar juga, saya tidak mau menjawab kalau itu hanya isu,” kata Ateh, saat ditemui seusai tes wawancara Capim KPK, Selasa, 17 September 2024. “Yang utama kita bekerja dan bertanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat.”

Ateh juga meminta kepada pihak-pihak yang memeriksa APH dalam daftar Capim KPK untuk menyaksikan tes wawancara. Panitia telah menyediakan sekitar 40 kursi audiensi di lokasi seleksi.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Penggabungan Dua Lubang Hitam Masif yang “Mustahil” yang Misterius
Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat
Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan
Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan
Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan
Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 06:47 WIB

Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Penggabungan Dua Lubang Hitam Masif yang “Mustahil” yang Misterius

Senin, 8 Desember 2025 - 06:16 WIB

Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat

Senin, 8 Desember 2025 - 05:14 WIB

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Senin, 8 Desember 2025 - 02:39 WIB

Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Minggu, 7 Desember 2025 - 22:01 WIB

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Berita Terbaru