NewsRoom.id – Munculnya rencana pertemuan antara Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto dengan Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, terjadi di saat tensi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Presiden Joko Widodo sedang memanas.
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menilai, Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2024 menginginkan situasi yang kondusif saat resmi menjabat sebagai Presiden kedelapan Republik Indonesia periode 2024-2029.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pasalnya, dalam kontestasi ini, Prabowo disokong Presiden Jokowi yang dinilai membelot dari PDIP yang ketua umumnya adalah Megawati Soekarnoputri.
“Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati akan menjadi jembatan komunikasi politik untuk meredakan tensi dan perang urat syaraf antara kubu Jokowi dan PDIP,” kata Subiran kepada RMOL, Sabtu (14/9).
Menurut pria yang kerap disapa Biran itu, pertemuan Prabowo-Megawati akan mendinginkan suasana politik menjelang pelantikan Prabowo pada 20 September 2024 mendatang, sebab paling tidak negosiasi dan tawar menawar kepentingan politik akan terbuka.
“Khususnya mengenai pemerintahan Prabowo-Gibran lima tahun ke depan,” kata peraih gelar magister ilmu politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu.
“Karena karakter kepemimpinan Prabowo adalah merangkul semua kekuatan politik untuk bersama-sama memastikan Indonesia maju menjadi negara maju,” imbuh Subiran.
NewsRoom.id