Sebelum Dibebastugaskan, Pilot Susi Air Minta Dua Hal Ini

- Redaksi

Minggu, 22 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Pilot Susi Air New Zealand, Philip Mark Mehrtens telah dibebaskan oleh aparat keamanan TNI-Polri dari penyanderaan Organisasi Papua Merdeka atau OPM pimpinan Egianus Kogoya di Nduga pada Sabtu, 21 September 2024. Sebelum dibebaskan, Philip sempat meminta bantuan kepada pemerintah Selandia Baru.

Dalam video singkat yang diterima Tempo, pilot Susi Air itu terlihat duduk bersama mantan Bupati Nduga Edison Gwijangge dan dua orang lainnya. Berdasarkan keterangan Philip, video itu diambil sebelum ia dibebaskan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Selamat pagi, hari ini tanggal 17 September 2024, saya baru saja diizinkan bertemu dengan timnya, Edison Gwijangge,” kata Philip dalam video tersebut, dikutip Sabtu, 21 September 2024.

Philip menyatakan bahwa dirinya dalam kondisi sehat selama 20 bulan ditawan. Dengan pelafalan bahasa Indonesia yang cukup fasih, pilot Susi Air tersebut meminta bantuan kepada pemerintah Selandia Baru.

“Tolong bantu dengan dokumen-dokumen itu,” katanya. Ia meminta agar segala macam masalah dokumen segera diselesaikan oleh negaranya.

Dengan begitu, kata Philip, proses pembebasan bisa cepat sehingga yang bersangkutan bisa pulang. Di sisi lain, Philip juga menyampaikan aspirasi warga sekitar di lokasi penyanderaan.

“Orang-orang di sini mengatakan kepada saya bahwa sulit untuk mendapatkan makanan. Tolong bantu saya segera mengirimkan makanan kepada orang-orang di sini,” katanya.

Ia mengatakan, jika permintaan itu terkirim makanan untuk warga sekitar, ia bisa segera terbebas dari cengkraman OPM. “Terima kasih semuanya. Saya juga berharap bisa segera bertemu keluarga,” kata Philip.

Kronologi Pembebasan Philip Mark Mehrtens

Kepala Operasional Satgas Perdamaian Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhan mengatakan, pembebasan Philip dilakukan dengan pendekatan soft approach yakni dengan melibatkan tokoh agama, gereja, dan adat Papua, serta keluarga Egianus Kogoya.

“Upaya tersebut berhasil dan tidak ada korban dari pihak manapun,” kata Faizal saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 21 September 2024.

Berdasarkan keterangan kepolisian, pilot asal Selandia Baru tersebut dijemput menggunakan helikopter di Desa Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga pada Sabtu pagi.

Seorang pengurus Gereja di Nduga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa Philip dijemput menggunakan helikopter oleh Satgas Perdamaian Cartenz tanpa ada kontak senjata dengan milisi TPNPB yang menguasai lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan Panglima TPNPB Kodam III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya, melarang adanya kontak senjata.

Seorang pengurus gereja bernama Bunyamin – bukan nama sebenarnya – menuturkan, Philipus diserahkan langsung oleh Egianus kepada mantan Bupati Nduga, Edison Gwijangge di Kampung Yuguru pada pukul 08.00 WIT. Dalam penyerahan ini, Egianus meminta Gwijangge menyampaikan pesan kepada TNI-Polri agar segera menarik pasukan dari Papua.

“Bupati langsung menghubungi Satgas Cartenz dan menghentikan serangan udara di Nduga,” kata Bunyamin.

Ia mengatakan, setelah markas TPNPB mengusulkan pembebasan Philip, eskalasi penyerangan di Nduga makin gencar dilakukan oleh TNI-Polri. Hal itu, katanya, yang membuat Egianus langsung menyerahkan pilot Selandia Baru tersebut guna mencegah terjadinya penyerangan besar di wilayah Nduga, khususnya di Distrik Mam, tempat kelahiran Egianus.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Obat Ajaib atau Mitos Beracun? Penelitian Baru Mengungkap Kebenaran Tentang MMS
Bagaimana Dua Ilmuwan Rusia Merevolusi Cara Kita Memahami Penuaan dan Kanker
Bahlil Prank Presiden Prabowo Soal Listrik di Aceh
Penemuan Baru Mengungkap Kelemahan Tersembunyi yang Digunakan Kanker untuk Bertahan dari Kerusakan DNA
Teknologi Quantum Mencapai “Momen Transistor”, Kata Para Ilmuwan
“Kami sudah memeriksa, tidak ada”
Harta Kekayaan Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar yang Alihkan Uang Penerimaan 3 Anak ke Korban Banjir
Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 15:24 WIB

Obat Ajaib atau Mitos Beracun? Penelitian Baru Mengungkap Kebenaran Tentang MMS

Selasa, 9 Desember 2025 - 14:53 WIB

Bagaimana Dua Ilmuwan Rusia Merevolusi Cara Kita Memahami Penuaan dan Kanker

Selasa, 9 Desember 2025 - 13:51 WIB

Bahlil Prank Presiden Prabowo Soal Listrik di Aceh

Selasa, 9 Desember 2025 - 12:17 WIB

Penemuan Baru Mengungkap Kelemahan Tersembunyi yang Digunakan Kanker untuk Bertahan dari Kerusakan DNA

Selasa, 9 Desember 2025 - 11:46 WIB

Teknologi Quantum Mencapai “Momen Transistor”, Kata Para Ilmuwan

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:44 WIB

Harta Kekayaan Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar yang Alihkan Uang Penerimaan 3 Anak ke Korban Banjir

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:40 WIB

Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:09 WIB

RidgeAlloy: Material Baru yang Mengubah Scrap Menjadi Komponen Berkinerja Tinggi

Berita Terbaru

Headline

Bahlil Prank Presiden Prabowo Soal Listrik di Aceh

Selasa, 9 Des 2025 - 13:51 WIB