Shekel Turun Karena Berita Pemecatan Gallant yang Akan Datang dan Perang Ekonomi yang Berlanjut

- Redaksi

Senin, 16 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Shekel Israel mengalami penurunan baru di pasar keuangan, karena melemah terhadap dolar sebesar 1%, mencapai 3,74 shekel, sementara euro melonjak 1,3%, mencapai 4,16 shekel.

Kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketegangan politik dan keamanan serta meningkatnya inflasi yang meningkatkan ketidakpastian dalam perekonomian lokal.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Platform ekonomi Israel Calcalist mengatakan bahwa keadaan ketidakstabilan telah memburuk di pasar dengan laporan yang menunjukkan pembicaraan lanjutan untuk menunjuk Gideon Saar sebagai Menteri Pertahanan untuk menggantikan Yoav Galant.

Kemungkinan eskalasi militer di wilayah utara juga meningkat, menurut platform tersebut, karena Menteri Pertahanan Gallant menyatakan bahwa ketenangan di wilayah utara bukan lagi pilihan dan konfrontasi telah menjadi “masalah waktu.”

Semua perkembangan ini secara langsung memengaruhi kekuatan shekel terhadap mata uang asing, kata platform tersebut.

Inflasi adalah alasan lainnya

Kenaikan indeks harga bulanan sebesar 0,9% pada bulan Agustus menyebabkan kenaikan inflasi tahunan sekitar 3,6%.

Meningkatnya inflasi ini meningkatkan tekanan pada Bank Israel, yang mungkin akan kesulitan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, kata platform tersebut.

Meskipun Amerika Serikat berencana untuk menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2020, opsi ini tampaknya tidak mungkin bagi Israel karena inflasi yang tinggi dan shekel yang lemah, kata platform tersebut.

Data pertumbuhan negatif

Pada saat yang sama, Biro Statistik Pusat mengumumkan pembaruan data pertumbuhan untuk kuartal kedua, dengan mencatat bahwa pertumbuhan lebih rendah dari yang dipublikasikan sebelumnya, hanya mencapai 0,2%, yang mencerminkan pertumbuhan tahunan yang lemah sebesar 0,7%. Angka-angka yang lemah ini meningkatkan tekanan pada ekonomi Israel dan berkontribusi pada pelemahan shekel, menurut platform tersebut.

Ronen Menachem, kepala ekonom di Mizrahi Tefahot Bank, percaya bahwa kenaikan tak terduga dalam indeks harga memperkuat kelemahan shekel dan mempersulit Bank Israel untuk memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Ia menekankan bahwa inflasi yang tinggi dan tekanan pada harga apartemen merupakan dua kendala utama bagi stabilitas mata uang lokal.

Faktor tambahan

Salah satu faktor yang membebani masalah ini adalah peningkatan penerbitan obligasi pemerintah sebesar NIS 18 miliar ($4,8 miliar) bulan ini saja.

Hal ini menciptakan kesenjangan sebesar 1,2% antara imbal hasil obligasi di Israel dan Amerika Serikat, meskipun bunga di Israel lebih rendah.

Platform tersebut menunjuk pada faktor lain, yaitu kunjungan misi Moody's yang akan datang, yang dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penurunan peringkat utang Israel lagi, yang akan meningkatkan melemahnya shekel.

Menurut Menachem, ketegangan keamanan, meningkatnya inflasi, dan kurangnya kejelasan keuangan telah menempatkan shekel dalam posisi yang lemah. Karena faktor-faktor ini terus berlanjut, pemotongan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya tidak mungkin.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Mematikan Protein Ini Dapat Menghentikan Kanker Paru-Paru
Ilmuwan Mengungkap Pola Darah Tersembunyi di Long COVID
30 persen itu kuota Kapolri
Momen Prabowo menyebut anak jenderal yang kasar pada guru: Suruh dia menghadap saya!
Paus raksasa ini memakan hingga 202 cumi dalam sehari
Spons Purba Mungkin Hewan Pertama di Bumi, Bukti Baru dari Pertunjukan MIT
Kebijakan Ekonomi AS menemui jalan buntu, Kepercayaan Konsumen Jatuh ke Titik Terendah
Sarjana Mengungkap Rahasia Hilang Selama 1.500 Tahun yang Tersembunyi di Balik Gelas Kaca Romawi

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 02:00 WIB

Mematikan Protein Ini Dapat Menghentikan Kanker Paru-Paru

Sabtu, 29 November 2025 - 01:29 WIB

Ilmuwan Mengungkap Pola Darah Tersembunyi di Long COVID

Sabtu, 29 November 2025 - 00:58 WIB

30 persen itu kuota Kapolri

Sabtu, 29 November 2025 - 00:27 WIB

Momen Prabowo menyebut anak jenderal yang kasar pada guru: Suruh dia menghadap saya!

Jumat, 28 November 2025 - 22:23 WIB

Paus raksasa ini memakan hingga 202 cumi dalam sehari

Jumat, 28 November 2025 - 20:50 WIB

Kebijakan Ekonomi AS menemui jalan buntu, Kepercayaan Konsumen Jatuh ke Titik Terendah

Jumat, 28 November 2025 - 19:17 WIB

Sarjana Mengungkap Rahasia Hilang Selama 1.500 Tahun yang Tersembunyi di Balik Gelas Kaca Romawi

Jumat, 28 November 2025 - 18:46 WIB

Setengah dari Bunuh Diri Tidak Menunjukkan Peringatan. Penelitian Baru Mengungkap Alasan Biologis yang Mengejutkan

Berita Terbaru

Headline

Mematikan Protein Ini Dapat Menghentikan Kanker Paru-Paru

Sabtu, 29 Nov 2025 - 02:00 WIB

Headline

Ilmuwan Mengungkap Pola Darah Tersembunyi di Long COVID

Sabtu, 29 Nov 2025 - 01:29 WIB

Headline

30 persen itu kuota Kapolri

Sabtu, 29 Nov 2025 - 00:58 WIB

Headline

Paus raksasa ini memakan hingga 202 cumi dalam sehari

Jumat, 28 Nov 2025 - 22:23 WIB