Israel menargetkan komandan tinggi Hizbullah dalam serangan udara di pinggiran kota Beirut yang menewaskan 12 orang dan melukai 66 orang.
Israel telah menyerang wilayah pemukiman di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, dalam upaya membunuh komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Militer Israel mengatakan telah “membunuh” Aqil pada hari Jumat, namun Hizbullah belum mengonfirmasi bahwa ia terbunuh.
Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai 66 lainnya, kata Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dalam jumlah korban awal.
Aqil, seorang pemimpin senior di Pasukan Elit Hizbullah Radwan yang kepalanya dihargai $7 juta oleh Departemen Luar Negeri AS, dilaporkan sedang menghadiri pertemuan gabungan antara Hizbullah dan kelompok Palestina yang tidak disebutkan namanya ketika serangan Israel menghancurkan sedikitnya dua bangunan.
Rekaman saksi mata menunjukkan tumpukan puing-puing berwarna abu-abu di tempat sebuah bangunan pernah berdiri dan debu tebal mengepul ke jalan serta menutupi mobil-mobil yang diparkir, saat pasukan Pertahanan Sipil Lebanon menggali untuk mencari korban selamat.
Serangan itu memberikan pukulan lain bagi Hizbullah setelah kelompok itu mengalami serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya awal minggu ini di mana pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak, menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya.
Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan Israel menargetkan komandan militer Hizbullah di Beirut. Pada bulan Juli, serangan udara Israel menewaskan Fuad Shukr, komandan militer tertinggi kelompok tersebut.
Membunuh Aqil, orang kedua di Hezbollah, akan menjadi pukulan besar lainnya bagi kelompok tersebut.
Menurut pejabat AS, Aqil, yang juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah. Ia dicari di AS karena perannya dalam pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut tahun 1983, yang menewaskan 63 orang, dan pengeboman barak Korps Marinir AS, yang menewaskan 241 personel AS.
Serangan itu diklaim oleh Organisasi Jihad Islam, sel Hizbullah, di mana Aqil merupakan anggota senior.
Aqil juga mengarahkan penangkapan tahanan Amerika dan Jerman pada tahun 1980-an, menurut pejabat AS.
Pasukan Radwan berada di garis depan pertempuran lintas perbatasan Hizbullah dengan Israel.
Aqil terluka akibat ledakan pager pada hari Selasa dan telah meninggalkan rumah sakit pada hari Jumat, menurut surat kabar Israel Haaretz.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id