NewsRoom.id -Kebijakan Presiden Joko Widodo mengumpulkan para Kapolda, Kapolres, dan pejabat TNI di Ibu Kota Indonesia (IKN) pada Kamis (12/9) dinilai tidak memiliki urgensi.
“Apa urgensinya seluruh pejabat TNI/Polri dikumpulkan di IKN? Untuk apa?” tanya pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun saat dihubungi Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (15/9).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurutnya, pernyataan Jokowi tersebut terkesan tidak konsisten. Pasalnya, Jokowi sudah lama menginginkan kantor di IKN, namun tak kunjung terealisasi.
“Sebenarnya langkah Jokowi itu terkesan sangat tergesa-gesa. Beberapa hari lalu dia mengatakan akan bekerja di IKN selama 40 hari, tetapi sekarang berubah menjadi hanya beberapa hari saja. Jadi dia tidak benar-benar bekerja di kantor,” kata Ubedilah.
Wajar saja jika ada paksaan dari pimpinan TNI dan Polri dengan sikap Jokowi yang kerap ambigu.
“Tentu saja perilaku Presiden seperti ini tentu akan mempersulit protokoler, bahkan mungkin seluruh pejabat TNI/Polri juga akan mempersulit karena dipaksa berkumpul di sana (IKN),” pungkas Ubedilah.
NewsRoom.id