Teknologi Penginderaan Jauh Jadi Salah Satu Solusi Jaga Produksi Kelapa Sawit

- Redaksi

Sabtu, 21 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Salah satu daya tarik pada ajang Expo Perkebunan Indonesia (Bunex) ketiga adalah sesi pemaparan terkait kolaborasi penginderaan jauh dan peta digital, guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam bisnis perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Bunex kali ini. Acara Bunex juga menyoroti pentingnya pendataan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan penginderaan jauh, sebagai salah satu cara untuk memperoleh informasi tentang kondisi permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung. Sebab penginderaan jauh telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai permasalahan yang terjadi di lahan pertanian termasuk perkebunan.

Pada Mini Stage Sawit, (12/09) Dede Yudo Kurniawan, dari PT LPP Agro Nusantara, membahas tentang bisnis kelapa sawit berkelanjutan, konsep dan aplikasi penginderaan jauh.

“Langkah strategis menuju kelapa sawit berkelanjutan tersebut terkait dengan upaya pemerintah dalam menyelenggarakan sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang berlandaskan pada 7 prinsip kriteria ISPO perusahaan seperti kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, penerapan praktik perkebunan yang baik, pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, tanggung jawab ketenagakerjaan, tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, penerapan transparansi dan peningkatan usaha berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit, lanjut Dede, tentu saja berbagai tantangan dihadapi dan dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala di lapangan. Untuk itu, dibutuhkan teknologi yang mumpuni, seperti penyedia layanan peta digital (WEB-GIS).

“Penginderaan jauh dilakukan untuk mengurangi risiko, meningkatkan produksi, dan mendukung upaya budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penginderaan jauh sangat diperlukan untuk memantau dan mengevaluasi pengembangan kelapa sawit,” jelasnya.

Dede menegaskan penginderaan jauh sangat penting bagi kelapa sawit karena dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kelapa sawit. Selain itu, dapat membantu pengambilan keputusan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, mengidentifikasi dampak perkebunan kelapa sawit dan lokasi penanaman kembali, serta sebagai indikator produksi kelapa sawit.

Menurut Heru Tri Widarto, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, dengan penerapan penginderaan jauh pada subsektor perkebunan kelapa sawit diharapkan mampu memprediksi produktivitas kelapa sawit sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha perkebunan khususnya kelapa sawit untuk mengelola perkebunan dan menjaga produksi agar sesuai target.

Sebagai informasi, aplikasi penginderaan jauh melalui Satelit, Ponsel, CCTV, Kamera, Drone, sedangkan layanan peta digital meliputi penghitungan pohon, indeks kesehatan, tanaman abnormal, dan prakiraan panen. Akara merupakan pembuat peta digital yang menyajikan informasi geografis atau spesifik secara visual menggunakan teknologi komputer. Akara melibatkan pengambilan, penyimpanan, dan tampilan data spesifik dalam format digital. Kemudian dapat dimanipulasi dan dianalisis menggunakan aplikasi perangkat lunak.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menemukan Predator Super “Level 7” Kuno yang Mungkin Memangsa Paus Pembunuh Saat Ini
Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Saat Lakukan Aksinya
Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Saat Lakukan Aksinya
Para Arkeolog Terkejut: Ingot “Zaman Perunggu” yang Ditemukan di Swedia Tidak Seperti Kelihatannya
Terobosan “Peternakan Sapi Perah Masa Depan” Memberi Sapi Kebebasan Memilih
Sosok Bripka Abdul Salman, Polisi & Pelatih Paralayang Meninggal Saat Bela Tantenya dari Amukan ASN
Protes Generasi Z di Meksiko memanas, barikade istana dibobol
Setelah 2.000 Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Memecahkan Teka-teki Mata Pengembara Bunglon

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 18:37 WIB

Ilmuwan Menemukan Predator Super “Level 7” Kuno yang Mungkin Memangsa Paus Pembunuh Saat Ini

Minggu, 16 November 2025 - 18:06 WIB

Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Saat Lakukan Aksinya

Minggu, 16 November 2025 - 17:35 WIB

Viral Pencurian di Bogor Bikin Geleng-geleng Kepala, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Saat Lakukan Aksinya

Minggu, 16 November 2025 - 15:31 WIB

Para Arkeolog Terkejut: Ingot “Zaman Perunggu” yang Ditemukan di Swedia Tidak Seperti Kelihatannya

Minggu, 16 November 2025 - 15:00 WIB

Terobosan “Peternakan Sapi Perah Masa Depan” Memberi Sapi Kebebasan Memilih

Minggu, 16 November 2025 - 13:57 WIB

Protes Generasi Z di Meksiko memanas, barikade istana dibobol

Minggu, 16 November 2025 - 11:22 WIB

Setelah 2.000 Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Memecahkan Teka-teki Mata Pengembara Bunglon

Minggu, 16 November 2025 - 10:52 WIB

Akui punya surat resmi, minta uang santunan adopsi Rp 85 juta

Berita Terbaru