NewsRoom.id Penolakan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) saat mendatangi suatu daerah ditanggapi Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah PKS DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli.
Menurutnya, kejadian ini muncul setelah Anies Baswedan, sosok yang paling diinginkan warga untuk maju lagi sebagai Gubernur Jakarta, gagal berkompetisi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kendala awal muncul karena PKS sebagai pendukung Anies kekurangan kursi untuk mencalonkannya. Meski kemudian batas kursi diturunkan, tidak ada satu partai pun yang akhirnya mencalonkannya.
“Dalam kasus ini banyak yang menyalahkan PKS,” kata Taufik kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis (19/9).
Saat ini, ada tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang tengah diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain Ridwan Kamil-Suswono, ada pula Pramono Anung-Rano Karno, dan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Taufik Zoelkifli menilai, sikap warga yang menolak kehadiran Ridwan Kamil karena menganggap calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu bukan warga asli Jakarta.
“Kalau alasannya karena orang ini bukan orang asli Jakarta, sebetulnya yang lain juga bukan orang asli Jakarta,” kata anggota DPRD DKI Jakarta dua periode itu.
Di sisi lain, Taufik mengimbau warga Jakarta untuk tetap bijak dalam memilih. Ia menekankan pentingnya untuk tidak golput dan tidak memilih ketiga pasangan calon sekaligus, agar suara tetap sah.
“Dalam Islam, ada kaidah bahwa jika semua pilihan dinilai buruk, maka ambil yang paling sedikit keburukannya. Jika semua calon dinilai buruk, maka ambil yang paling sedikit keburukannya,” pungkasnya.
NewsRoom.id