Terungkap! Kronologi Sadis Indra Septiarman Membunuh Penjual Gorengan di Sumatera Barat

- Redaksi

Sabtu, 21 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Polisi akhirnya mengungkap aksi kejam Indra Septiarman (26), yang tega memperkosa dan membunuh Nia Kurnia Sari (18), pedagang gorengan asal Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Jasad Nia ditemukan terkubur di kawasan perkebunan setelah ia dilaporkan hilang selama tiga hari.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

– Kronologi Mengerikan Pukul 17.00 WIB: Indra dan tiga orang temannya duduk di lokasi yang biasa dilewati Nia saat berjualan. Korban ditelepon dengan dalih ingin membeli dagangannya.

17.50 WIB: Indra mulai merencanakan kejahatannya.

Dia memisahkan diri dari teman-temannya dan menyiapkan tali rafia untuk mengikat korban.

18.25 WIB: Nia dicegat saat hendak pulang dari pasar, disandera, dan diseret ke bukit. Saat korban tak sadarkan diri, Indra melakukan pemerkosaan sadis. Korban diikat dengan tangan dan kaki terikat.

19.30 WIB: Usai melampiaskan nafsunya, Indra menyeret jasad korban sejauh 200 meter dan menguburnya di kedalaman sekitar 1 meter dalam kondisi telanjang.

20.00 WIB: Indra pulang untuk berganti pakaian, bahkan masuk ke dalam toko seolah tidak terjadi apa-apa.

– Pencarian Berakhir Tragis Setelah dilaporkan hilang, keluarga dan warga bersama tim gabungan memulai pencarian.

Akhirnya pada Minggu sore, 8 September 2024, pukul 15.10 WIB, jasad Nia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terikat tali rafia dan tanpa sehelai benang pun.

Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk diautopsi. – Pelaku Ditangkap Setelah 11 Hari Buron Usai melancarkan aksinya, Indra sempat melarikan diri ke hutan dan perkebunan.

Namun setelah dikejar selama 11 hari, polisi berhasil menangkapnya di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, pada Kamis sore, 19 September 2024.

Sebelumnya diberitakan, sebutan sadis dialamatkan sebagian masyarakat kepada pelaku pembunuhan dan pemerkosaan pedagang gorengan, NKS, di Sumatera Barat, yakni IS.

Bahkan ironisnya, saat mendengar keterangan polisi, pelaku IS sempat membeli gorengan yang dijual korban NKS, sebelum melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.

Suharyono menjelaskan, berdasarkan informasi sementara, pada Jumat, 6 September 2024, korban masih menjalankan aktivitas seperti biasa berjualan gorengan ke beberapa desa.

Lanjutnya, korban juga berpakaian seperti biasa dengan mengenakan jilbab dan baju hitam. Sekitar pukul 17.50 WIB, Suharyono mengatakan korban dipanggil ke sebuah rumah untuk membeli dagangannya.

“Korban terlihat ada empat orang yang sedang duduk dalam satu rumah. Jadi korban dipanggil, kemudian dari keempatnya, satu orang di antaranya merupakan pelaku,” terangnya dalam konferensi pers, Jumat (20/9/2024).

Suharyono mengatakan, saat membeli barang dagangan tersebut, pelaku IS mempunyai niat jahat untuk memperkosa korban NKS.

Setelah selesai berjualan di rumah tersebut, korban kemudian meninggalkan lokasi sekitar pukul 18.30 WIB.

Setelah korban pergi, tersangka IS langsung mengikuti dan menghalangi korban pergi ke salah satu rumah.

Untuk memuluskan aksinya, Suharyono mengatakan pelaku bahkan sudah mempersiapkan diri dengan membawa tali rafia merah yang akan digunakan jika korban melawan.

“Sudah ada niatan untuk memperkosa, karena saya sudah siapkan semacam tali rapia warna merah untuk mengantisipasi kalau-kalau dia mau mengikat saya dan sebagainya,” ungkapnya.

“Itu kronologi yang kami peroleh dari hasil pemeriksaan sementara yang nantinya akan dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi lainnya,” imbuhnya.

Warga Padang Pariaman pada Minggu (8/9) dihebohkan dengan penemuan mayat Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan. Saat ditemukan, mayat tersebut dikubur dalam kondisi tangan terikat dan tanpa sehelai benang pun.

Gadis remaja yang sehari-hari berjualan gorengan keliling desa itu diduga kuat menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

Setelah melalui proses penyidikan, polisi akhirnya menetapkan IS sebagai tersangka. Namun, saat ditetapkan sebagai tersangka, IS tidak diketahui keberadaannya.

Pencarian terus dilakukan hingga hari ini atau hari ke-11 sejak ditetapkannya tersangka, IS berhasil ditangkap.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Sidang Suap Hambatan Penyidikan Korupsi CPO Terungkap Aliran Dana Ratusan Juta ke Bareskrim Polri
Perhiasan Berlian yang Dikembangkan Lab Meningkatkan Penjualan Kay, Zales, dan Jared Sebesar 6%
Ilmuwan Menangkap Partikel Hantu yang Mengubah Atom Jauh di Bawah Tanah
Ilmuwan Menemukan Titik Lemah yang Mengejutkan pada Penyakit Genetik Langka
AS Curang pada Drone Shahed-136 Iran
Dunia Sapi Laut yang Hilang Muncul Kembali di Bawah Gurun Qatar
Senyawa Cokelat Hitam Terkait Dengan Memperlambat Penuaan
Mereka Tidak Ingin Perekonomian Negara Kita Bangkit

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 04:09 WIB

Sidang Suap Hambatan Penyidikan Korupsi CPO Terungkap Aliran Dana Ratusan Juta ke Bareskrim Polri

Kamis, 11 Desember 2025 - 02:05 WIB

Perhiasan Berlian yang Dikembangkan Lab Meningkatkan Penjualan Kay, Zales, dan Jared Sebesar 6%

Kamis, 11 Desember 2025 - 01:34 WIB

Ilmuwan Menangkap Partikel Hantu yang Mengubah Atom Jauh di Bawah Tanah

Kamis, 11 Desember 2025 - 01:03 WIB

Ilmuwan Menemukan Titik Lemah yang Mengejutkan pada Penyakit Genetik Langka

Kamis, 11 Desember 2025 - 00:01 WIB

AS Curang pada Drone Shahed-136 Iran

Rabu, 10 Desember 2025 - 21:27 WIB

Senyawa Cokelat Hitam Terkait Dengan Memperlambat Penuaan

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:25 WIB

Mereka Tidak Ingin Perekonomian Negara Kita Bangkit

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:52 WIB

Monev TA 2025: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Pembangunan di Kampung Rantau Jaya

Berita Terbaru

Headline

AS Curang pada Drone Shahed-136 Iran

Kamis, 11 Des 2025 - 00:01 WIB