NewsRoom.id – Meski permusuhan masih berlangsung, Rusia dan Ukraina sepakat menukar hingga 206 tawanan perang.
Dengan mediasi Uni Emirat Arab, kedua belah pihak masing-masing membebaskan 103 tentara, termasuk warga Rusia, yang telah ditangkap sejak serangan Ukraina di wilayah Kursk dimulai pada bulan Agustus.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merilis foto 103 prajuritnya yang kembali ke rumah, mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan untuk pertukaran tersebut.
“Rakyat kami telah kembali ke rumah. Kami telah berhasil membawa kembali 103 prajurit dari tahanan Rusia ke Ukraina,” tulis Zelensky di platform media sosial X, seperti dikutip AFP, Minggu (15/9).
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi kembalinya 103 tentaranya.
“Sebagai hasil dari proses negosiasi, 103 prajurit Rusia yang ditangkap di wilayah Kursk dikembalikan dari wilayah yang dikuasai rezim Kyiv,” kata laporan itu.
Dikatakan bahwa tentara Rusia saat ini berada di wilayah Republik Balarus untuk menerima bantuan psikologis dan medis yang diperlukan.
Pengumuman itu muncul hanya tiga minggu setelah Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 115 tawanan perang dalam kesepakatan pertukaran yang juga ditengahi oleh UEA.
Kementerian luar negeri UEA memuji kesepakatan itu sebagai keberhasilan dan berterima kasih kepada kedua belah pihak atas kerja sama mereka.
Namun, ketika berita mengenai pertukaran itu diumumkan, pejabat keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengancam bahwa serangan Ukraina terhadap Kursk telah memberi Moskow dalih hukum untuk menggunakan senjata nuklir.
Kyiv mengklaim kini menguasai hampir 1.300 kilometer persegi wilayah perbatasan Kursk setelah serangan lintas perbatasan dimulai pada 6 Agustus.
NewsRoom.id