Ada Menko Yusril dan Menteri Desa Yandri Susanto

- Redaksi

Rabu, 23 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik para menterinya di Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10/2024).

Namun, hanya dua hari setelah dilantik, dua menteri era Prabowo justru menuai kontroversi dan menjadi sorotan publik.

Mereka adalah Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Desa Yandri Susanto.

Menko Yusril menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang menyebut kasus atau peristiwa tahun 1998 tidak termasuk pelanggaran HAM berat.

Sementara itu, Menteri Desa Yandri Susanto menuai kontroversi setelah memanfaatkan undangan resmi kementerian untuk mengadakan acara pribadi.

Menko Yusril Tegaskan Kasus 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Yusril mengatakan, peristiwa tahun 1998 itu bukan merupakan pelanggaran HAM berat.

Hal itu disampaikan Yusril di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024).

“Tidak (pelanggaran HAM berat),” ujarnya.

Yusril mengatakan, setiap tindak pidana merupakan pelanggaran HAM, namun tidak semua pelanggaran bersifat serius.

Menurut Yusril, pelanggaran HAM berat tidak terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

“Selama beberapa tahun terakhir tidak ada kasus pelanggaran HAM berat,” kata Yusril.

Hal ini, kata Yusril, berbeda dengan saat dirinya menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dia telah muncul tiga kali di Jenewa, Swiss, menghadiri dengar pendapat komisi hak asasi manusia PBB.

Saat itu, Indonesia ditantang untuk menyelesaikan permasalahan besar terkait pelanggaran HAM.

“Saat itu saya sudah mendirikan pengadilan HAM, ad hoc, dan pengadilan HAM konvensional. Jadi sebenarnya kita tidak menghadapi masalah pelanggaran HAM berat dalam beberapa tahun terakhir, ujarnya.

Mahfud MD Beri Tanggapan

Pernyataan Yusril langsung mendapat tanggapan dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Mahfud mengatakan, undang-undang dan TAP MPR mewajibkan pengusutan dugaan pelanggaran HAM berat.

Setelah melakukan penyelidikan, kata dia, pemerintah saat itu mencatat puluhan kasus dugaan pelanggaran HAM berat, empat di antaranya sudah disidangkan.

Namun, lanjutnya, 34 tersangka kasus tersebut dibebaskan oleh pengadilan.

Mahfud juga menegaskan, pemerintah tidak berwenang menyatakan ada tidaknya dugaan pelanggaran HAM berat.

Sebab, kata Mahfud, hanya Komnas HAM yang mempunyai kewenangan terkait berdasarkan undang-undang.

Hal itu disampaikan Mahfud usai menghadiri acara di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat pada Selasa (22/10/2024).

Jadi yang bisa mengatakan apakah terjadi pelanggaran HAM berat atau tidak, tentu bukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Hukum dan HAM). “Yang bisa mengatakan demikian hanyalah Komnas HAM sesuai undang-undang,” ujarnya.

Jadi, jika Komnas HAM mengambil kesimpulan yang salah, perlu dikomunikasikan ke Komnas HAM, lanjutnya.

Mahfud menjelaskan, saat menjabat Menko Polhukam, pemerintah mengakui telah terjadi 12 pelanggaran HAM berat.

Pengakuan tersebut, kata dia, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM selama ini.

Atas dasar itu, pemerintah mengambil kebijakan untuk memulihkan hak-hak korban pelanggaran HAM berat di masa lalu dengan menyediakan sejumlah fasilitas, antara lain kesehatan, pendidikan, kependudukan dan lain-lain.

Langkah tersebut, kata Mahfud, juga mendapat apresiasi dari PBB.

Menteri Desa Yandri Susanto Adakan Acara Pribadi Menggunakan Kop Surat Kementerian

Yandri Susanto menjadi perbincangan usai diduga menggelar acara tertutup yang mendapat undangan resmi dari kementerian.

Dalam undangan tersebut, Yandri mengeluarkan surat berkop surat dan stempel dari Kementerian Desa PDT untuk menggelar acara syukuran di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (22/10/2024).

Acara tersebut dalam rangka memperingati ulang tahun kedua mendiang Biasmawati yang juga merupakan ibunda Yandri.

Namun kegiatan ini juga digabung dengan acara Hari Santri Nasional.

Saat dikonfirmasi, Sekjen PAN Eko Patrio mengaku enggan menanggapi beredarnya surat tersebut.

Dia menyatakan Yandri nantinya akan mengklarifikasi langsung kabar tersebut.

Nanti Mas Yandri akan klarifikasi langsung, kata Eko saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Sedangkan Yandri merupakan Wakil Ketua Umum PAN yang baru saja dilantik Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai Menteri PDT Desa.

Namun, baru dua hari dilantik, Yandri diterpa isu akan menggelar acara tertutup dengan undangan kementerian.

Acara yang digelar Yandri ini digelar mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri ratusan orang.

Istri Yandri yang juga calon Bupati Serang nomor urut 2, Ratu Rachamatu Zakiyah, turut hadir.

Selain pelajar, Yandri juga mengundang kepala desa dan jajarannya serta ketua RT, RW, kader PKK, dan kader Posyandu.

Foto surat tersebut kemudian viral di media sosial, bahkan Mahfud MD menyorotinya.

Mahfud menyayangkan menteri dari PAN itu memanfaatkan fasilitas lembaga pemerintah untuk keperluan pribadi dan keluarganya.

Ia menilai apa yang dilakukan Yandri salah atau keliru.

Kalau urusan pribadi atau keluarga, harus mengundang lewat jalur pribadi, bukan lewat agensi.

Ia berharap Yandri bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan simbol-simbol pemerintahan.

“Hari ini dini hari, ada seorang teman yang bercerita kepada saya bahwa ada Menteri baru yang mengundang kedua ibunya ke acara Haul (peringatan kematian) sekaligus syukuran di Pondok Pesantren dengan menggunakan surat berkop surat. dan stempel resmi kementerian. ,” tulis Mahfud, dikutip Selasa (22/10/2024).

“Kalau benar ada suratnya maka salah. Kop surat dan stempel resmi tidak boleh digunakan untuk acara pribadi dan keluarga, termasuk pesantren dan ormas. “Kita harus berhati-hati dalam menggunakan atribut dan simbol pemerintah,” lanjutnya. .

Klarifikasi Yandri Susanto

Usai mendapat sorotan dan menuai banyak kritik, Yandri Susanto mengaku ada kesalahan dalam penulisan surat tersebut.

Meski demikian, Yandri menegaskan surat undangan tersebut tidak bermaksud untuk disalahgunakan terhadap dirinya dan keluarga.

Nanti bisa kita perbaiki, tapi sekali lagi tidak disalahgunakan, tidak disalahgunakan, kata Yandri di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Serang, Banten, Selasa (22/10/2024 ). ).

Yandri menegaskan, tidak ada unsur politik dalam undangan dan acara tersebut.

Istri Yandri, Ratu Zakiyah, menjadi calon Bupati Serang pada Pilkada 2024.

“Tapi hari ini benar-benar hari (kegiatan kemahasiswaan) murni dari hasil tangkapan ibu kami, dan Alhamdulillah SWT tidak ada unsur lain,” kata Yandri.

Lebih lanjut, Yandri mengucapkan terima kasih kepada Mahfud MD yang telah mengingatkannya.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya.

“Kami berterima kasih kepada Pak Mahfud yang mengkritisi hal ini, dan Insya Allah tidak akan kami ulangi lagi,” kata Yandri

NewsRoom.id

Berita Terkait

Bagaimana Anda Menilai Ingatan Anda Bisa Menjadi Kunci Deteksi Demensia Dini
Bisakah Komputer Quantum Memecahkan Teka-Teki Banyak Tubuh? Fisikawan Mengembangkan Metrik Baru
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Usai kunjungan ke enam negara, Presiden Prabowo tiba di Indonesia. Usai kunjungan ke enam negara, Presiden Prabowo tiba di Indonesia
Anthony Mackie Berbicara Menjadi Captain America yang Lebih Cerdas dan Baik Hati
Mengapa Lebih Banyak Pembeli Mengandalkan Kartu Kredit di Musim Liburan Ini
Meteorit Berusia 4,45 Miliar Tahun Menunjuk ke Perairan Panas yang Dapat Dihuni di Mars Awal
Ilmuwan Mengembangkan Pendekatan Baru yang Terobosan untuk Mengobati Sakit Perut Kronis
Alat Terbaik untuk Melindungi Perangkat Anda Kini Tersedia Dengan Harga Black Friday yang Tak Terkalahkan

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 20:35 WIB

Bagaimana Anda Menilai Ingatan Anda Bisa Menjadi Kunci Deteksi Demensia Dini

Senin, 25 November 2024 - 19:33 WIB

Bisakah Komputer Quantum Memecahkan Teka-Teki Banyak Tubuh? Fisikawan Mengembangkan Metrik Baru

Senin, 25 November 2024 - 18:30 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Usai kunjungan ke enam negara, Presiden Prabowo tiba di Indonesia. Usai kunjungan ke enam negara, Presiden Prabowo tiba di Indonesia

Senin, 25 November 2024 - 16:27 WIB

Anthony Mackie Berbicara Menjadi Captain America yang Lebih Cerdas dan Baik Hati

Senin, 25 November 2024 - 14:22 WIB

Mengapa Lebih Banyak Pembeli Mengandalkan Kartu Kredit di Musim Liburan Ini

Senin, 25 November 2024 - 12:18 WIB

Ilmuwan Mengembangkan Pendekatan Baru yang Terobosan untuk Mengobati Sakit Perut Kronis

Senin, 25 November 2024 - 10:44 WIB

Alat Terbaik untuk Melindungi Perangkat Anda Kini Tersedia Dengan Harga Black Friday yang Tak Terkalahkan

Senin, 25 November 2024 - 08:39 WIB

Tarif dan Penerimaan Konsumen, Tekanan Dimulai untuk Semua Segmen Industri

Berita Terbaru