NewsRoom.id -Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia dinilai menunjukkan sikap bangga, karena membeberkan alasan di balik penambahan kursi menteri di Kabinet Merah Putih.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza, menilai pernyataan Bahlil yang menyebut Golkar mendapat tambahan 3 kursi menteri dari semula 5 kursi menteri, merupakan hal yang tidak boleh diungkapkan ke publik.
Bahlil dari ceritanya, pada akhirnya Prabowo mengabaikan hak prerogratifnya sebagai Presiden dalam memilih pembantunya, kata Efriza kepada RMOL, Jumat 25 Oktober 2024.
Jadi, untuk mengamankan posisi Presiden dari ancaman pemakzulan, 1 kursi pimpinan MPR 'ditukar' dengan penambahan 3 menteri di Golkar, tambahnya.
Bahkan, Efriza menilai Bahlil juga seolah menunjukkan bahwa Golkar lebih kuat dari Gerindra dalam mendukung pemerintahan Prabowo dengan mendeklarasikan dirinya sebagai Ketua Umum Golkar dan juga akan mendapatkan kembali kursi kabinetnya.
Pesan tersirat bahwa Golkar lebih perkasa juga diungkapkan Bahlil dengan menghitung seluruh porsi kursi yang didapat Golkar dari Prabowo, seperti tiga kursi wakil menteri, satu kursi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang dipegang Luhut Binsar Panjaitan. , dan satu kursi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN ) yang dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan, dan satu kursi. salah satu pimpinan lembaga,” tambah Efriza.
NewsRoom.id