Cowok kuncir itu bukan OTK, yang jelas terafiliasi dimana

- Redaksi

Rabu, 2 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Pakar hukum tata negara menanggapi tudingan polisi yang menyebut pembubaran diskusi di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan memang direncanakan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Refly membahas perkembangan kasus tersebut melalui podcast di akun YouTube miliknya.

“Ada pertanyaan dari polisi. Apakah kejadian di Kemang ini direncanakan? Ini menarik. Kalau polisi tanya ya, kami juga akan tanya. “Jadi mari kita bertanya bersama-sama,” kata Refly Harun terlihat, Rabu (2/10/2024).

Refly kemudian membaca pemberitaan terkait dugaan polisi berencana membubarkan diskusi.

Kecurigaan polisi disebut muncul karena beberapa pelaku diduga menginap di hotel terlebih dahulu, kemudian berbaur dengan massa yang datang ke hotel untuk memprotes diskusi yang digelar Homeland Forum (FTA) dan diaspora.

Dalam podcast tersebut, Refly juga memperlihatkan video lain pelaku yang ditangkap dan menjadi tersangka di Polda Metro Jaya saat menghadiri acara partai politik.

Refly menegaskan, dirinya tidak bermaksud mengaitkan perbuatan pelaku dengan partai politik tersebut.

Intinya ada aktivitas di parpol itu, dan orang itu hadir. Iya, nggak mungkin dia hadir, pasti orang OTK ya, dia bukan OTK, tapi orang yang jelas-jelas terafiliasi, kegiatan apa saja yang mereka lakukan? Begitulah adanya,” kata Refly.

Oleh karena itu, para akademisi menilai pelaku berkuncir tidak bisa dikatakan ceroboh atau tidak jelas.

“Orangnya jelas, tapi tentu polisi harus jelas. Apa hubungannya, apa hubungannya?” Lanjut Refly.

Ia menegaskan, pembubaran diskusi tersebut bukan peristiwa biasa, melainkan merupakan teror terhadap demokrasi di negeri ini.

“Bayangkan, ini serangan terhadap konstitusi. Tidak apa-apa, ada yang bilang, oh itu keterlaluan, itu saja, tidak. “Kita biasa saja, tapi yang kita pertahankan adalah demokrasi Indonesia,” kata Refly.

Tokoh kelahiran Palembang ini membayangkan betapa buruknya jika Indonesia kembali ke masa Orde Baru di mana masyarakat yang ingin berdiskusi dianiaya, yang ingin berkumpul juga dilarang, serta korupsi dan preman merajalela.

“Kita ingin negara ini menjadi negara yang baik, bukan negara premanisme yang jika ada perbedaan pendapat diselesaikan dengan cara fisik, membubarkan kegiatan, mengancam,” kata Refly Harun.

Sebelumnya, Refly juga mengatakan beberapa rekannya yang hadir dalam acara tersebut telah berkoordinasi dengan pejabat tinggi negara. Namun, dia tidak tahu apa tanggapan mereka.

“Ada konspirasi yang bilang ini kompetisi A dan B, kompetisi elit dan sebagainya, tapi bisa juga ada yang mengalihkan isu Fufufafa. Jadi tekanan ke Fufufafa berkurang,” kata Refly.

Fufufafa merupakan akun di media sosial Kaskus yang menurut pakar telematika Roy Suryo 99,9 persen dimiliki oleh Gibran.

“Jangan lupa, kalau Fufufafa digugat, dia tidak bisa diangkat jadi wakil presiden, karena sudah tidak memenuhi syarat lagi, dia sudah melakukan perbuatan tercela. Mulai lima, sepuluh tahun lalu, sampai sekarang. Itu akunnya,” sambungnya. Refly dalam podcast di saluran YouTube-nya.

Yang aneh pula bagi Refly, oknum yang menyebut akun Fufufafa 99,9 persen milik Gibran itu dilaporkan ke polisi.

Bahkan, yang menyatakan 99,9 persen (Roy Suryo, red.), melaporkannya ke polisi. Aneh sekali, kata Refly.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Gus Ipul Jelaskan Manfaat Pentingnya Izin Donasi Bencana
Setelah Para Pengkhianat, Alan Carr Mengakhiri Tahun Dengan Memilih Cinta
AI Baru Saja Mengungkap Kelemahan Tersembunyi Cacar Monyet pada Vaksin Baru
Ozempic Menunjukkan Kemungkinan Efek Tersembunyi pada Risiko Epilepsi
Sidang Suap Hambatan Penyidikan Korupsi CPO Terungkap Aliran Dana Ratusan Juta ke Bareskrim Polri
Perhiasan Berlian yang Dikembangkan Lab Meningkatkan Penjualan Kay, Zales, dan Jared Sebesar 6%
Ilmuwan Menangkap Partikel Hantu yang Mengubah Atom Jauh di Bawah Tanah
Ilmuwan Menemukan Titik Lemah yang Mengejutkan pada Penyakit Genetik Langka

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 07:47 WIB

Gus Ipul Jelaskan Manfaat Pentingnya Izin Donasi Bencana

Kamis, 11 Desember 2025 - 06:13 WIB

Setelah Para Pengkhianat, Alan Carr Mengakhiri Tahun Dengan Memilih Cinta

Kamis, 11 Desember 2025 - 05:42 WIB

AI Baru Saja Mengungkap Kelemahan Tersembunyi Cacar Monyet pada Vaksin Baru

Kamis, 11 Desember 2025 - 05:11 WIB

Ozempic Menunjukkan Kemungkinan Efek Tersembunyi pada Risiko Epilepsi

Kamis, 11 Desember 2025 - 04:09 WIB

Sidang Suap Hambatan Penyidikan Korupsi CPO Terungkap Aliran Dana Ratusan Juta ke Bareskrim Polri

Kamis, 11 Desember 2025 - 01:34 WIB

Ilmuwan Menangkap Partikel Hantu yang Mengubah Atom Jauh di Bawah Tanah

Kamis, 11 Desember 2025 - 01:03 WIB

Ilmuwan Menemukan Titik Lemah yang Mengejutkan pada Penyakit Genetik Langka

Kamis, 11 Desember 2025 - 00:01 WIB

AS Curang pada Drone Shahed-136 Iran

Berita Terbaru

Headline

Gus Ipul Jelaskan Manfaat Pentingnya Izin Donasi Bencana

Kamis, 11 Des 2025 - 07:47 WIB