Eks Dirut PT Timah Bongkar Alasan Kerja Sama Smelter Swasta Atas Perintah Presiden

- Redaksi

Senin, 7 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Newsroom.id – Eks Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani membongkar kerja sama Smelter yang dilakukan PT Timah dan Swasta tersebut merupakan arahan dari Presiden RI.

Riza menjelaskan hal tersebut dalam sidang lanjutan dugaan korupsi timah yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan 3 terdakwa mantan Kepala Dinas ESDM Babel Amir Sahbana, Rusbani dan Suryanto Wibowo pada Senin (7/10/2024).

Riza menjelaskan, Direktur Utama sebelum dirinya menjabat menceritakan kepada dirinya terkait langkah yang dilakukan untuk meningkatkan produksi timah oleh PT Timah.

“Setahu saya itu terjadi tahun 2015, waktu itu saya belum menjabat (Dirut), tapi Dirut yang lama pernah cerita ke saya, mereka diundang ke Rapat Terbatas Kabinet di Istana dengan Presiden. Kemudian presiden melakukan kunjungan ke Bangka,” jelas Riza.

Menurutnya, Presiden RI turun langsung ke Bangka Belitung karena prihatin dengan bijih timah yang merupakan aset PT Timah di Izin Usaha Pertambangan (IUP) miliknya dieksploitasi oleh pihak lain.

“Pada rapat itu intinya Presiden prihatin dengan kondisi illegal mining (tambang ilegal) yang ada di Bangka, jadi berharap bahwa tambang ilegal itu bisa segera diselesaikan, dan itu juga alasan kami kenapa kami menampung para masyarakat untuk menjadi mitra PT Timah supaya tidak jadi ilegal lagi,” jelas Riza.

Dari instruksi yang diberikan Preisden itu, PT Timah membuat program yang bertujuan untuk mengamankan aset bijih timah melalui Instruksi Direktur Utama 030 dan 252 yang diberi nama program SHP, Jemput Bola, dan kerja sama smelter.

Program yang dijalankan tersebut pada 2015 -2022, Riza menjelaskan, dari pembelian bijih timah senilai Rp26 triliun, telah menjadi pendapatan perusahaan sebesar Rp78 triliun.

“Untuk periode 2015-2022 itu total pembelian (bijih) itu Rp26 triliun,” kata Riza.

“Dari Rp26 triliun iitu sudah dilebur semua dan di jual, di ekspor. Total pendapatan dari 2015-2022 itu Rp78 triliun, itu sudah dibayarkan PPH, PPN, Royalti atas penjualan dan pendapatan PT Timah tersebut,” tambah Riza.

Berita Terkait

Lentera Polimer Berubah Bentuk Ini Bergerak Seperti Hidup
Simulasi Superkomputer Mengungkap Pergeseran Energi Gelap
Berita tim: Lintasa, Rice dan Timber kembali untuk Wolves | Berita tim | Berita
Pernah Periksa Boy Thohir dan Franky Widjaja, Kejaksaan Agung 'Terjebak Angin' dalam Skandal Surya Murahan? – Harian Aceh Indonesia
Orang yang berkepentingan dicari dalam penembakan mematikan di SC State
25 dan 1 Teratas: No. 5 UConn melengkapi daftar nonkonferensi dengan kemenangan atas Texas
Tombol point guard memimpin alur cerita utama St. Louis. John di depan jalan yang sibuk
Bertemu Untuk Menandatangani Jorge Polanco

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 03:21 WIB

Lentera Polimer Berubah Bentuk Ini Bergerak Seperti Hidup

Minggu, 14 Desember 2025 - 02:50 WIB

Simulasi Superkomputer Mengungkap Pergeseran Energi Gelap

Minggu, 14 Desember 2025 - 02:19 WIB

Berita tim: Lintasa, Rice dan Timber kembali untuk Wolves | Berita tim | Berita

Minggu, 14 Desember 2025 - 01:48 WIB

Pernah Periksa Boy Thohir dan Franky Widjaja, Kejaksaan Agung 'Terjebak Angin' dalam Skandal Surya Murahan? – Harian Aceh Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 - 01:17 WIB

Orang yang berkepentingan dicari dalam penembakan mematikan di SC State

Minggu, 14 Desember 2025 - 00:15 WIB

Tombol point guard memimpin alur cerita utama St. Louis. John di depan jalan yang sibuk

Sabtu, 13 Desember 2025 - 23:44 WIB

Bertemu Untuk Menandatangani Jorge Polanco

Sabtu, 13 Desember 2025 - 23:13 WIB

Hari 16 Ligue 1: Ikuti Stade Rennais

Berita Terbaru

Headline

Lentera Polimer Berubah Bentuk Ini Bergerak Seperti Hidup

Minggu, 14 Des 2025 - 03:21 WIB

Headline

Simulasi Superkomputer Mengungkap Pergeseran Energi Gelap

Minggu, 14 Des 2025 - 02:50 WIB