NewsRoom.id – Komisi XIII DPR RI akan menggelar rapat kerja dengan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai pada Kamis (31/10). Agenda tersebut membahas permintaan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai terkait permintaan penambahan anggaran kementeriannya dari Rp64 miliar menjadi Rp20 triliun.
Iya, hari ini (pertemuan dengan Menteri Hak Asasi Manusia). Agendanya antara lain pembahasan anggaran HAM (Kementerian) (Rp 20 triliun), kata Anggota Komisi XIII DPR RI Marinus Gea kepada wartawan, Kamis (31/10).
Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai sebelumnya menyoroti anggaran kementerian yang dipimpinnya mendapat alokasi sebesar Rp64 miliar. Pigai meminta tim transisi Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan merombak anggaran.
Pernyataan itu disampaikan Pigai saat memberikan sambutan pada acara penyambutan Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan di Graha Pengayoman, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/10).
Pigai menegaskan, pembentukan Kementerian HAM oleh Presiden Prabowo memiliki tujuan besar terkait isu HAM. Karena itu, dia merasa Rp. Anggaran sebesar 64 miliar tidak cukup untuk mengakomodir Kementerian HAM.
“Mengapa Presiden ingin membentuk Kementerian HAM? Artinya ada sesuatu yang besar yang perlu dilakukan. Jadi tim transisi akan merombak anggarannya. “Perombakan dari Rp 20 triliun menjadi hanya Rp 64 miliar tidak bisa dilakukan, kinerja visi misi Presiden RI Prabowo Subianto tidak bisa terlaksana,” kata Pigai saat menyampaikan pidatonya.
Berdasarkan data tim transisi Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kementerian Hak Asasi Manusia memiliki pagu anggaran terkecil sebesar Rp64 miliar. Sedangkan Kementerian Hukum senilai Rp7,2 triliun. Sedangkan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan sebesar Rp13,3 triliun.
Mantan Komisioner Komnas HAM itu mengaku dekat dengan Presiden Prabowo. Sebab, ia sudah lama bertarung di jalur politik bersama Prabowo.
Bahkan, aktivis hak asasi manusia itu mengaku sudah mengenal Prabowo selama 30 tahun, sejak ia masih aktif di militer.
“Saya seorang prajurit kepresidenan tanpa kementerian hak asasi manusia. Saya bisa mendapatkan menteri lain. “Saya sudah 20 tahun bersama presiden dalam pergulatan politik, saya kenal presiden 30 tahun, bagi saya tidak ada kaitannya,” pungkas Pigai. .
NewsRoom.id