Kemlu Ungkap Sejumlah WNI di Lebanon Berubah Pikiran, Awalnya Tak Mau Dievakuasi, Kini Minta Pulang

- Redaksi

Kamis, 3 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkapkan, terdapat 159 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon.

Beberapa dari mereka menolak untuk dievakuasi atau kembali ke Indonesia.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sementara itu, beberapa warga lainnya berubah pikiran dari sebelumnya yang bersikukuh kini ingin ikut serta dalam proses evakuasi.

“Ada yang masih ingin tinggal di Lebanon karena merasa wilayah tempat tinggalnya masih aman,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Rabu (2/2). 10/2024).

“Ada beberapa yang berubah pikiran, berubah pikiran ingin ikut evakuasi,” lanjutnya.

Namun Judha belum bisa menyampaikan secara pasti jumlah WNI yang ingin dievakuasi dan memilih menetap di Lebanon.

Perkembangan lebih lanjut akan diberikan dalam waktu dekat.

Rinciannya belum bisa diberikan sekarang, kata Judha.

Kementerian Luar Negeri RI juga terus memantau keamanan warga negara Indonesia (WNI) di zona konflik.

Proses evakuasi WNI dari Lebanon sedang berlangsung.

Terdapat sekitar 159 WNI yang tinggal atau menetap di Lebanon.

Mayoritas dari mereka adalah pelajar.

“Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Sehubungan dengan itu, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga terus dilakukan, kata Roy.

Saat ini, Kementerian Luar Negeri RI juga telah memerintahkan KBRI di wilayah tersebut untuk terus melakukan koordinasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.

“Seluruh KBRI di daerah juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Mengutamakan keselamatan WNI

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk merumuskan langkah-langkah terkait peningkatan serangan Israel ke Lebanon.

“Kemenlu, Bu Menteri, saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang saya sampaikan,” kata Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).

Presiden memerintahkan Menlu Retno memperhatikan keselamatan dan segera mengevakuasi WNI di Lebanon.

“Agar keselamatan dan perlindungan warga kita diutamakan, maka evakuasi harus segera dilakukan,” tutupnya.

Serangan Israel ke Lebanon

Sebelumnya, Israel terus melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon.

Salah satu serangan ini menargetkan kamp pengungsi Ain El-Hilweh di kota Sidon di Lebanon Selatan.

Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selama 24 jam terakhir mencapai 95 orang dan 172 orang luka-luka.

Jika dihitung sejak 23 September, serangan brutal Israel menewaskan lebih dari 1.057 orang dan melukai lebih dari 2.950 lainnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia khawatir akan terjadi perang dalam skala yang lebih besar di kawasan Timur Tengah, yang dipicu oleh konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, atau yang terbaru Israel versus Iran.

“Indonesia sangat prihatin dengan potensi terjadinya perang dalam skala yang lebih besar,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI yang juga Kepala Biro Pendukung Strategis Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) harus segera mengadakan pertemuan khusus untuk membahas perkembangan terkini di kawasan Timur Tengah.

Keputusan juga perlu segera diambil dan diharapkan dapat mengakhiri situasi di daerah tersebut.

“Indonesia kembali menekankan pentingnya DK PBB untuk segera mengadakan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera meredakan ketegangan,” ujarnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Sleep Apnea Secara Dramatis Meningkatkan Risiko Parkinson, Studi Menemukan
Mengapa Resiko Beli Sekarang, Bayar Nanti Lebih Besar Dari Imbalannya
Struktur Misterius yang Ditemukan di Bawah Bumi Dapat Menjelaskan Mengapa Planet Kita Mendukung Kehidupan
USK Gelar FGD Rumuskan Kebijakan Penanganan Tambang Ilegal di Aceh
Ayah tiri Alvaro bunuh diri di Ruang Konseling Polres Jakarta Selatan
Bagaimana AI dan BNPL Menulis Ulang Belanja Liburan
Lemak Perut Tersembunyi yang Diam-diam Menua Otak Anda
Ilmuwan Temukan Pemicu Tersembunyi di Balik Ledakan Gunung Berapi

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 00:48 WIB

Sleep Apnea Secara Dramatis Meningkatkan Risiko Parkinson, Studi Menemukan

Selasa, 25 November 2025 - 00:17 WIB

Mengapa Resiko Beli Sekarang, Bayar Nanti Lebih Besar Dari Imbalannya

Senin, 24 November 2025 - 23:46 WIB

Struktur Misterius yang Ditemukan di Bawah Bumi Dapat Menjelaskan Mengapa Planet Kita Mendukung Kehidupan

Senin, 24 November 2025 - 23:15 WIB

USK Gelar FGD Rumuskan Kebijakan Penanganan Tambang Ilegal di Aceh

Senin, 24 November 2025 - 22:44 WIB

Ayah tiri Alvaro bunuh diri di Ruang Konseling Polres Jakarta Selatan

Senin, 24 November 2025 - 20:09 WIB

Lemak Perut Tersembunyi yang Diam-diam Menua Otak Anda

Senin, 24 November 2025 - 19:38 WIB

Ilmuwan Temukan Pemicu Tersembunyi di Balik Ledakan Gunung Berapi

Senin, 24 November 2025 - 19:07 WIB

Gubernur Minta Musprov Ditunda, Ini Tanggapan PMI Aceh

Berita Terbaru