NewsRoom.id – Pejuang Islam di Irak mengatakan pangkalan AS di Irak akan menjadi sasaran jika Washington memutuskan untuk mendukung Israel dalam menyerang Iran.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dalam pernyataan di Telegram, Komite Koordinasi Perlawanan Irak mengatakan bahwa pangkalan-pangkalan tersebut juga akan menjadi sasaran jika AS menggunakan wilayah udara Irak untuk menanggapi peluncuran rudal Iran ke Israel.
“Jika Amerika melakukan intervensi dalam tindakan permusuhan terhadap Republik Islam atau jika musuh Zionis menggunakan wilayah udara Irak untuk melakukan operasi pengeboman di wilayahnya, maka semua pangkalan dan kepentingan Amerika di Irak dan wilayah tersebut akan menjadi target kami,” kata kelompok tersebut.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengeluarkan pernyataan usai serangan rudal ke Israel, Rabu malam (2/10/2024).
Pembalasan Iran yang sangat dinantikan terhadap Israel dimulai ketika rudal balistik ditembakkan ke tanah Palestina yang diduduki (rezim Israel).
“Sebagai tanggapan atas kesyahidan para syuhada Ismail Haniyeh, Sayyed Hassan Nasrallah, dan syuhada Nilforooshan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan,” kata pernyataan itu.
IRGC memperingatkan bahwa jika rezim Zionis bereaksi terhadap operasi Iran, maka mereka akan menghadapi serangan yang menghancurkan.
Tel Aviv Berdarah, 5 Warga Tewas, 20 Luka Akibat Penembakan
Setidaknya 5 pemukim tewas, 20 terluka dalam operasi penembakan perlawanan yang sedang berlangsung di jalan Quds, Tel Aviv, Press TV melaporkan.
Times of Israel melaporkan bahwa petugas medis menanggapi laporan penembakan yang menewaskan beberapa orang di Jaffa selatan Tel Aviv.
Insiden tersebut dilaporkan di Jalan Yerusalem (Quds) di kota tersebut, di sebelah stasiun kereta api ringan.
Petugas medis mengatakan ada beberapa korban dalam serangan itu.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan pihaknya sedang merawat sejumlah orang yang terlibat dalam serangan penembakan di Jaffa, termasuk beberapa yang tidak sadarkan diri.
Iran melancarkan serangan rudal balistik ke wilayah Israel, Rabu malam (2/10/2024).
Serangan yang melibatkan lebih dari 200 rudal balistik ini sebelumnya dibocorkan oleh intelijen Amerika yang kemudian menyebar ke media massa.
Kondisi ini membuat Israel segera menyiapkan sistem pertahanan udaranya untuk mencegat rudal-rudal tersebut.
Sejauh ini belum diketahui dampak serangan Iran yang menargetkan Tel Aviv, markas Mossad, bandara, dan infrastruktur militer Israel.
NewsRoom.id