NewsRoom.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengizinkan ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Kepala Negara mengatakan, izin ekspor yang dibuka adalah pasir hasil sedimentasi yang dinilai menyebabkan pendangkalan sehingga mengganggu aktivitas pelayaran.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia juga menyatakan sedimen yang diekspor berbeda dengan pasir laut. “Sekali lagi, ini bukan pasir laut. Yang dibuka itu (akibat) sedimentasi, kata Jokowi, Selasa, 17 September 2024.
Pembukaan ekspor pasir laut dalam bentuk sedimentasi ini merupakan yang pertama kali ditutup dalam 20 tahun terakhir. Oleh karena itu, untuk kembali melanjutkan ekspor, pemerintah telah membuka pendaftaran bagi perusahaan yang berminat mengelola produk sedimentasi laut pada 15-28 Maret 2024.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah menyeleksi sejumlah perusahaan untuk mengajukan izin penambangan pasir laut. Dari berbagai daftar, ditemukan beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan sejumlah tokoh besar. Mulai dari mantan menteri, pengusaha nasional, hingga anak mantan pejabat negara.
Ada perusahaan milik anak Yusril dan Rokhmin Dahuri
Berdasarkan laporan Majalah Tempo bertajuk “Pemburu Pengusahaan Tambang Pasir Laut: Dari Hasyim Djojohadikusumo hingga Yusril Ihza”, disebutkan 66 perusahaan telah mengajukan izin sebagai calon penambang pasir laut, dari awal 71 perusahaan.
“Ada yang mengundurkan diri, ada juga yang belum menyerahkan dokumen tambahan yang dipersyaratkan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut dan Maritim Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Gustaaf Manoppo saat ditemui di kantornya. , Senin, 23 September 2024.
Berdasarkan daftar perusahaan Kementerian Kelautan dan Perikanan, salah satu perusahaan yang mengajukan izin penambangan pasir laut adalah PT Gajamina Sakti Nusantara. Akta perusahaan itu memuat nama pendiri Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Tim Hukum dan Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Yusril juga dikenal sebagai pakar hukum tata negara. Ia pernah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong (pemerintahan Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz) dan Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu (pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla).
Ke Tempo, Yusril mengakui Gajamina merupakan perusahaan yang baru didirikannya pada Juni 2023. Menurutnya, untuk menjalankan usaha di bidang pembersihan sedimen laut, pilihannya adalah mendirikan perusahaan baru atau mengubah klasifikasi baku bidang usaha Indonesia dari perusahaan lama. . untuk upaya pembersihan sedimen. “Saya memilih mendirikan perusahaan baru,” kata Yusril pada Kamis, 26 September 2024.
Selain PT Gajamina Sakti Nusantara, ada juga PT Bumi Lautan Samudera yang mengajukan izin penambangan pasir laut. Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan pengerukan pasir, operasi lepas pantai, dan pengembangan infrastruktur, seperti pengerukan untuk pelabuhan.
Akta perusahaan memuat nama Rahmania Kannesia Dahuri yang menjabat sebagai komisaris. Rahmania yang juga berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta ini merupakan putri Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004, Rokhmin Dahuri.
Namun saat dimintai komentar mengenai hubungannya dengan perusahaan, Rokhmin membantah kabar yang menyebut dirinya dan putranya ada hubungannya dengan Bumi Lautan Samudera. “Wah, nama saya dan anak saya sudah terhapus. “Saya tidak tahu apa-apa tentang Samudera Bumi Samudera,” ujarnya pada Jumat, 27 September 2024.
Perusahaan lain yang mengajukan izin penambangan pasir laut adalah PT Rejeki Abadi Lestari. Perusahaan ini baru berdiri pada Agustus 2023 atau tiga bulan setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan terkait pemanfaatan sedimen laut, termasuk pasir laut.
Dalam akta perseroan, pemegang saham mayoritas Rejeki Abadi Lestari adalah PT Arsari Pradana Utama atau Arsari Group milik Hashim Djojohadikusumo. Hashim merupakan adik dari presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Putra Hashim, Aryo PS Djojohadikusumo, menjabat sebagai komisaris dan pemegang saham minoritas Rejeki Abadi Lestari.
Saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut, NewsRoom.id Arsari Group President Corporate Communications Ariseno Ridhwan tidak memberikan konfirmasi terkait kepemilikan saham perusahaannya di Rejeki Abadi Lestari yang sedang mengajukan izin konsesi pengelolaan hasil sedimentasi. Coba saya cek, kata Ariseno pada Kamis, 26 September 2024.
NewsRoom.id