NewsRoom.id – Taiwan melakukan latihan peluncuran rudal, Kamis (24/10/2024). Hal ini terjadi ketika pulau tersebut sedang dalam ketegangan dengan Tiongkok.
Dalam laporan Focus Taiwan, Komando Pertahanan Penghu mengatakan peluncuran tersebut dilakukan untuk membiasakan militer dengan kemungkinan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA). Latihan tersebut diadakan di 18 lokasi, dan lebih dari 32.000 butir amunisi dari berbagai jenis ditembakkan.
“Seluruh latihan dilakukan untuk mensimulasikan tindakan potensial yang akan dilakukan PLA dalam invasi malam mendadak,” kata Angkatan Darat Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Pelatihan yang diikuti media terdiri dari simulasi udara, laut, dan darat dalam kondisi gelap.
Dari sudut pandang teknis, latihan darat ini menampilkan kendaraan lapis baja CM-21 dan tank M60A3 yang dikerahkan bersama tentara bersenjata. Semuanya dilengkapi dengan peralatan penglihatan malam untuk memberikan pandangan yang jelas kepada tentara.
Untuk melawan simulasi invasi udara menggunakan kendaraan udara tak berawak, Taiwan juga mengerahkan suar untuk menerangi langit malam guna menembakkan mortir 120 milimeter ke udara.
“Dari laut, Angkatan Laut Taiwan melibatkan kemungkinan Angkatan Laut PLA dapat menembus perairan Taiwan dengan menyamar sebagai nelayan,” tambah Angkatan Darat Taiwan yang kemudian melibatkan penembakan amunisi dari darat ke laut.
Menanggapi latihan tersebut, Administrasi Penjaga Pantai mengeluarkan pemberitahuan kepada nelayan setempat dan pengguna perahu untuk memperingatkan mereka bahwa akan ada latihan militer dengan tembakan langsung di perairan dekat Wude.
Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan menyatakan bahwa Tiongkok berhak menggunakan kekerasan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya. Di sisi lain, militer Tiongkok rutin menggelar latihan militer, termasuk simulasi blokade pelabuhan dan penyerangan terhadap sasaran, di sekitar pulau.
Beijing juga menegaskan yurisdiksi atas seluruh Selat Taiwan, jalur air selebar 180 km yang memisahkan Tiongkok daratan dari Taiwan.
Taiwan, yang juga dikenal dengan nama resmi Republik Tiongkok, tidak pernah diperintah oleh Republik Rakyat Tiongkok dan menolak klaim kedaulatan Beijing. Taiwan dan anggota komunitas internasional lainnya menolak klaim Beijing, dan beberapa negara Eropa menegaskan status jalur air tersebut sebagai jalur perairan internasional.
NewsRoom.id