NewsRoom.id -Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berjanji dalam dua pekan ke depan akan menyelesaikan sengketa subsidi BBM yang tidak tepat sasaran di lapangan.
Hal itu disampaikan Bahlil Lahadalia usai rapat koordinasi dengan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu, 3 November 2024.
Tunggu saja, Presiden memberi waktu dua minggu, dua minggu akan kita selesaikan, kata Bahlil.
Mantan Menteri Investasi ini menjelaskan, dalam rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, dirinya diminta mengkaji ulang subsidi agar tepat sasaran. Pasalnya, Bahlil menilai subsidi ratusan triliun yang digelontorkan pemerintah tidak tepat sasaran.
“Karena kita tahu subsidi tahun 2024 sebesar 435 triliun yang terdiri dari subsidi dan kompensasi. Dari 435 triliun itu kami menduga, dari laporan yang diterima PLN, Pertamina, BPH Migas, dari subsidi BBM dan listrik, ada potensi itu tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, tujuan subsidi yang diberikan pemerintah adalah untuk diberikan kepada warga negara yang berhak menerima subsidi, namun kenyataannya tidak demikian.
“Kalau begitu, besok kita rapat dulu, kita rapat terus, baru kita evaluasi. Evaluasinya salah satunya apakah subsidinya tidak tepat sasaran, lalu kita berikan BLT langsung ke masyarakat, atau ada yang lain. Pilihannya atau dicampur, ada yang kita lakukan langsung (memberi) dan ada pula yang disubsidi sebagian,” ujarnya.
“Sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik berpotensi melenceng, angkanya kurang lebih Rp 100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia.
NewsRoom.id