NewsRoom.id – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengaku sudah mendeteksi oknum pendukung perjudian online sejak pertama kali dilantik. Atas tudingan tersebut, dia menyebut telah mengalihkan tugas beberapa mantan anak buahnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Saat saya mulai bekerja pada 17 Juli 2023, saya menemukan dugaan adanya pihak di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diduga terlibat dalam perlindungan perjudian online. Jadi ada beberapa orang yang tugasnya dirotasi, kata Budi dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Minggu 10 November 2024.
Budi dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juli 2023. Tugas prioritasnya adalah menyelesaikan proyek BTS 4G yang mangkrak dan memberantas perjudian online.
Kata Budi, dalam rangka memberantas perjudian online, Kementerian Komunikasi dan Informatika – kini Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) – mengalami kendala pada jumlah dan integritas pegawai. “Pemberantasan judol di ranah digital memerlukan sumber daya yang memadai di bawah Direktorat Pengendalian Aplikasi Direktorat Jenderal Aplikasi, termasuk integritas,” kata Budi.
Dengan adanya rotasi pegawai ini, kemampuan kementerian dalam memantau dan memblokir situs judi online sangat terbatas, hanya 10 ribu per hari. Sehingga Kementerian Komunikasi dan Informatika memutuskan untuk membuka rekrutmen di bawah Direktur Pengendalian Aplikasi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika untuk mengisi lowongan tersebut. “Mereka diambil dari pegawai non-Kominfo,” kata Budi.
Budi Arie mengatakan, selama masa rekrutmen ini banyak orang yang mengajukan diri, termasuk ada yang berinisial T yang merupakan temannya. Sosok berinisial T ini menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker muda, salah satunya Adhi Kismanto (AK). Kemampuan AK disebut mampu memblokir 50 ribu hingga 100 ribu situs per harinya. “Sebagai Menteri tentu saya menerima usulan dari berbagai pihak yang pro pemberantasan judol,” kata Budi.
Budi mengatakan, seluruh proses rekrutmen dan administrasi ditangani oleh Direktorat Pengendalian, termasuk keputusan penerimaan AK atas arahannya. Ia berdalih AK mengaku memiliki kemampuan IT yang kuat meski hanya lulusan SMK. “Dalam dunia IT, ijazah terkadang bukan hal yang terpenting,” kata Budi.
Budi mengaku tak menyangka T dan AK justru mengkhianatinya dan bekerja sama dengan bandar online. Mereka bahkan bekerja di kantor satelit di Bekasi untuk melindungi 1.000 situs agar tidak diblokir Kementerian Komunikasi dan Teknologi. “Tidak ada hubungan antara aktivitas keamanan situs judol dan saya. “Saya justru menjadi korban pengkhianatan pegawai Komdigi,” kata Budi.
Budi mengatakan, T yang merekomendasikan AK untuk memblokir perjudian online, ternyata bermain tanpa sepengetahuan Direktur, Dirjen Aptik, apalagi Menteri. Perintah penindakan terhadap judol tidak dilaksanakan, malah tergoda berkolusi dengan pedagang judol, ujarnya.
Polda Metro Jaya menetapkan 15 orang sebagai tersangka kasus jasa keamanan perjudian online. Dari 15 orang tersebut, 11 orang di antaranya merupakan pegawai Komdigi. Para tersangka sebenarnya bertugas memblokir situs judi online agar tidak dapat diakses oleh masyarakat di Indonesia. Sebaliknya, mereka menjaganya dan membebankan biaya kepada pemilik situs.
“Jadi tugas mereka memblokir situs judi online. “Mereka diberi akses melihat situs perjudian online dan diblokir,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Bekasi, Jumat, 1 November 2024.
Tersangka ini mengaku memblokir halaman perjudian online setiap dua minggu sekali. Jika dalam waktu dua minggu pemilik laman tidak menyetorkan uang ke Adhi Kismanto (AK), maka laman tersebut akan diblokir.
Geng ini mengenakan tarif Rp. 8,5 juta per situs sebagai layanan keamanan agar tidak diblokir.
NewsRoom.id