NewsRoom.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti berniat menghadirkan model pembelajaran ala Australia bernama Deep Learning.
Dalam pemaparannya di channel YouTube Sahabat Belajar, Mu'ti mengaku pernah mempelajari model pembelajaran tersebut.
Lebih rinci, Mu'ti menyatakan model pembelajaran deep learning yang kemungkinan besar menggantikan Kurikulum Mandiri akan mengurangi materi pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan kepada siswa lebih sedikit dan ringan.
Namun penyampaian atau penjelasan materi kepada siswa lebih mendalam. Jadi itu disebut pembelajaran mendalam.
“Dengan begitu, guru bisa berimprovisasi, siswa bisa mengembangkan pemikirannya,” ujarnya.
Mu'ti menegaskan, model pembelajaran deep learning bukanlah teori baru, melainkan teori yang berkembang selama dua dekade terakhir.
Melalui deep learning, ia menyatakan akan muncul kontekstualisasi yang menyenangkan bagi siswa. Sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih baik.
“Jadi pembelajarannya akan kita arahkan ke arah pembelajaran yang mindful, bermakna dan menyenangkan. Nanti disebut full learning,” imbuhnya.
Mu'ti juga mencontohkan mindful learning. Ia menjelaskan, mindfulness terbagi menjadi dua domain. Yang pertama berarti menyadari bahwa setiap siswa berbeda.
“Jadi mindful artinya sadar, mindful artinya peka, peka. “Jadi kita dan mahasiswa kita tidak sama, kita harus sadar, mereka tidak sama,” jelasnya.
Kedua, lanjut Mu'ti, mindful learning artinya mendorong siswa berpikir sambil belajar. Selama proses belajar mengajar, siswa didorong untuk terlibat aktif.
“Misalnya seorang ustadz menjelaskan tentang jenis-jenis air. Siram supaya airnya banyak, bisa dimulai dari situ. Tapi, nanti akan diarahkan. Jadi itulah air dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. “Hanya tiga perairan yang berhubungan dengan ibadah,” jelasnya.
“Jadi, kita langsung tahu kalau ini artinya dia bisa punya kemampuan mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan pengelompokannya. Mungkin dia juga bisa masuk ke selokan nanti.
Tidak apa-apa, untuk tahap awal pun tidak apa-apa. Itu namanya eksplorasi. Dia mungkin menyebutkan air kolam. Oke, itulah air dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, kalau untuk ibadah, tidak ada saluran air limbah, tidak ada air. “Itulah yang disebut mindful,” imbuh Mu'ti.
NewsRoom.id