NewsRoom.id – Wakil Ketua DPR Bidang Perindustrian dan Pembangunan Saan Mustopa mengatakan, warga penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk belajar di luar negeri harus memberikan kontribusi kepada negara.
Tentu saja hasil LPDP juga harus memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara karena dibebani biaya negara dan itu semua uang pajak, kata Saan saat ditemui di Gedung Akademi Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, dikutip dari Antara. , Sabtu (9/11/2024).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Saan, beasiswa LPDP merupakan investasi besar yang dilakukan negara di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Investasi tersebut berupa pengiriman putra-putri terbaik bangsa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di luar negeri.
Tentunya, lanjut Saan, ilmu yang didapat di luar negeri harus dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia untuk memajukan bangsa.
“Lebih baik (mengabdi) di dalam negeri. “Saya rasa mereka memang perlu kembali ke sini, meski tidak dilarang jika ingin tinggal di sana,” kata Saan.
Dengan mengabdi kepada bangsa sebagai seluruh peserta LPDP, Saan yakin langkah Indonesia menuju bonus demografi berkualitas pada tahun 2045 akan berjalan lancar.
Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan, alumni penerima beasiswa LPDP dari perguruan tinggi luar negeri bisa bekerja dimana saja sehingga tidak perlu kembali ke tanah air untuk mengabdi.
“Kami benar-benar memberi mereka kesempatan bekerja dimana saja. Meski tidak mudik, ia punya prestasi bagus, bekerja di perusahaan bagus di luar negeri, atau menemukan inovasi. Kami bilang, Indonesia-lah yang menciptakan inovasi ini. Jadi di luar negeri pun masih Merah Putih, kata Satryo usai Rapat Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa.
Ia menambahkan, penerima beasiswa LPDP tidak perlu kembali mengabdi di tanah air karena kondisi di dalam negeri belum optimal dalam memberikan wadah dan kesempatan bekerja dan mengabdi sesuai keahlian masing-masing.
Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk bersinergi membangun industri dalam negeri yang nantinya mampu menampung keahlian dan gelar pendidikan alumni LPDP dari perguruan tinggi luar negeri.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menganggap pemberian beasiswa pendidikan tinggi di luar negeri, seperti Program LPDP, sebagai sesuatu yang merugikan, karena investasi di bidang pendidikan tidak pernah menimbulkan kerugian.
“Apakah itu benar-benar memerlukan biaya? Mustahil. Berinvestasi dalam pendidikan tidak pernah rugi. Jangan hitung apakah Anda pulang atau tidak. Dia punya karir, dia punya prestasi, dia tidak menganggur, dia bekerja, dia punya ilmu, dia punya kebaikan. “Penghasilan. Kenapa tidak?” dia menambahkan.
Sebelumnya, pada Rabu (30/10), Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Iptek, Stella Christie mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji secara cermat penggunaan dana LPDP berbasis data dan melakukan analisis berdasarkan pengeluaran dan manfaat yang diperoleh atau biaya. -analisis manfaat.
“Kita perlu melihat kembali alokasi dana (LPDP), apakah dana yang digunakan saat ini, misalnya sebagian besar dana yang digunakan untuk program magister sudah optimal atau belum,” ujarnya.
Stella menegaskan prinsip sesuatu yang optimal adalah keadilan dan kualitas, sehingga kedua faktor tersebut juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam ulasan kali ini.
“Segera kami akan keluarkan temuan dan rekomendasi bagaimana optimalisasi dana LPDP agar jelas,” ujarnya.
NewsRoom.id