Howitzer self-propelled Caesar di Ukraina terjebak dalam posisi menembak, rekaman yang dirilis oleh pertunjukan militer Rusia
Militer Rusia telah menghancurkan sistem artileri self-propelled Caesar buatan Prancis di Ukraina, kata Kementerian Pertahanan pada hari Sabtu.
Artileri tersebut ditemukan dalam posisi menembak di lokasi yang tidak ditentukan di Wilayah Sumy Ukraina, menurut militer Rusia. Rekaman termal drone yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan howitzer melepaskan tembakan saat diparkir di jalan tanah dekat kawasan hutan.
Howitzer muncul di semak-semak segera setelah ditembakkan, namun akhirnya terkena drone keluarga Lancet. Artileri tersebut tampaknya terkena serangan langsung dan hancur dengan ledakan dahsyat yang terlihat di lokasi kejadian.
Selama beberapa minggu terakhir, beberapa howitzer Caesar buatan Prancis, serta sistem artileri bergerak serupa lainnya, telah dihancurkan oleh militer Rusia di Wilayah Sumy. Kiev telah mengerahkan sistem tersebut ke wilayah tersebut untuk memberikan dukungan tembakan kepada pasukannya yang beroperasi di Wilayah Kursk, tetangga Rusia, yang diinvasi oleh Ukraina pada awal Agustus.
Upaya terkonsentrasi militer Rusia untuk memburu sistem tersebut telah menyebabkan mereka mengerahkan drone pengintai untuk menemukan lokasi artileri, menggunakan berbagai cara untuk menghancurkannya, termasuk drone serangan jarak menengah dan daya tahan lama (MALE), rudal balistik, dan Lancet yang berkeliaran. amunisi.
Jenis drone yang terakhir telah menjadi salah satu alat jarak menengah utama dalam persenjataan Rusia di tengah konflik, dengan Lancet berulang kali digunakan untuk menghancurkan aset-aset Ukraina yang bernilai tinggi, seperti artileri bergerak dan ditarik, anti-pesawat, radar dan sistem lainnya. .
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id