Para peneliti melaporkan bahwa alat AI baru meningkatkan proses diagnostik, dan berpotensi mengidentifikasi lebih banyak individu yang membutuhkan pengobatan. Studi diagnostik sebelumnya memperkirakan bahwa 7 persen populasi menderita COVID jangka panjang. Namun, studi baru menggunakan alat AI yang dikembangkan oleh Mass General Brigham menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi, yaitu 22,8 persen. Berbasis AI (…)
Jaringan RisalePos.com
Terkait
NewsRoom.id