NewsRoom.id -Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat pekan ini dinilai tidak begitu penting bagi Iran.
Hal tersebut disampaikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dalam keterangannya seperti dimuat kantor berita resmi IRNA pada Kamis, 7 November 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Iran disebut tidak peduli siapa pemenang pemilu AS dan Teheran akan tetap terbuka terhadap segala bentuk kerja sama.
“Bagi kami, tidak masalah siapa yang memenangkan pemilu Amerika, karena negara dan sistem kami bergantung pada kekuatan batin dan bangsa yang besar dan terhormat,” ujarnya.
“Kami tidak akan menutup diri untuk mengembangkan hubungan dengan negara lain (sementara) kami mengutamakan pengembangan hubungan dengan negara-negara Islam dan negara tetangga,” imbuhnya.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir dalam semua urusan negara, telah melarang pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat.
Kekhawatiran utama bagi para pemimpin Iran adalah potensi Trump untuk memberdayakan Netanyahu untuk menyerang situs nuklir Iran, melakukan pembunuhan, dan menerapkan kembali kebijakan tekanan maksimum melalui peningkatan sanksi terhadap industri minyak negara tersebut.
Namun, beberapa pihak menduga Trump akan berhati-hati terhadap kemungkinan perang.
Pada tahun 2018, pemerintahan Trump saat itu menarik diri dari pakta nuklir Iran tahun 2015 dengan enam negara adidaya dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran, yang mendorong Teheran melanggar batasan nuklir pakta tersebut.
Sanksi internasional atas program nuklir Teheran memaksa Teheran mencapai kesepakatan pada tahun 2015 di mana Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan tindakan hukuman.
NewsRoom.id