Iran dengan keras menyangkal keterlibatannya dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden Terpilih Amerika Donald Trump

- Redaksi

Minggu, 10 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Iran dengan tegas membantah tuduhan keterlibatan dalam rencana pembunuhan pejabat Amerika Serikat, termasuk Presiden terpilih Donald Trump.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Baghaei menegaskan, tuduhan yang dilontarkan Departemen Kehakiman AS sama sekali tidak berdasar.

Sebelumnya, Baghaei juga membantah tuduhan serupa yang ia gambarkan sebagai konspirasi menjijikkan yang diatur oleh Israel dan faksi anti-Iran untuk memperumit masalah antara AS dan Iran.

Sementara itu, Departemen Kehakiman AS telah mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pria yang diyakini ditugaskan oleh Iran untuk mengawasi dan merencanakan pembunuhan mantan pejabat pemerintah AS, termasuk Trump.

Dalam dakwaan, pria bernama Farhad Shaker (51), warga negara Afghanistan, diduga melakukan upaya pembunuhan terhadap Trump jelang pemilu presiden AS atas perintah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Baghaei membantah tuduhan tersebut, dan menekankan bahwa Iran menggunakan segala cara yang sah dan sah, baik di dalam negeri maupun internasional, untuk membela hak-hak bangsa Iran.

Pernyataan tersebut muncul setelah terpilihnya Trump baru-baru ini sebagai presiden AS, yang memicu kekhawatiran bahwa kedekatannya dengan Israel dapat memperburuk hubungan antara Teheran dan Washington.

Trump yang menjabat Presiden AS pada 2017 hingga 2021 dikenal konfrontatif terhadap Iran, terutama setelah pemerintahannya secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada 2018.

Pembunuhan panglima militer tertinggi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, pada Januari 2020 hampir membawa kedua negara ke jurang konflik militer langsung.

Awal pekan ini, juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani meremehkan hasil pemilu AS, dengan menyatakan bahwa “tidak masalah” siapa yang menjadi presiden.

Saat berbicara kepada wartawan di Teheran, Rabu (6/11), Mohajerani menegaskan kebijakan Iran secara keseluruhan tetap tidak berubah.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Netflix Mengambil Tindakan terhadap Discord untuk Mengidentifikasi Orang di Balik 'Kebocoran Terburuk dalam Sejarah Streaming'
Asisten Belanja AI Hadir: Membentuk Kembali Ritel dan Periklanan
Mengapa Autisme dan ADHD Meningkatkan Risiko Gangguan Makan
Lubang Hitam Supermasif Menentang Fisika hingga Menjadi Titan Kosmik
Warhammer 40K Akhirnya Memperbarui Beberapa Model Tertuanya
Program Nilai Wanita L'Oréal Paris
Bedah Bariatrik Berjaya sebagai Solusi Aman untuk Obesitas Ekstrim
Spesies Tokek Baru yang Menarik Ditemukan di Venezuela

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 16:15 WIB

Netflix Mengambil Tindakan terhadap Discord untuk Mengidentifikasi Orang di Balik 'Kebocoran Terburuk dalam Sejarah Streaming'

Sabtu, 23 November 2024 - 14:42 WIB

Asisten Belanja AI Hadir: Membentuk Kembali Ritel dan Periklanan

Sabtu, 23 November 2024 - 13:40 WIB

Mengapa Autisme dan ADHD Meningkatkan Risiko Gangguan Makan

Sabtu, 23 November 2024 - 12:38 WIB

Lubang Hitam Supermasif Menentang Fisika hingga Menjadi Titan Kosmik

Sabtu, 23 November 2024 - 10:34 WIB

Warhammer 40K Akhirnya Memperbarui Beberapa Model Tertuanya

Sabtu, 23 November 2024 - 07:29 WIB

Bedah Bariatrik Berjaya sebagai Solusi Aman untuk Obesitas Ekstrim

Sabtu, 23 November 2024 - 06:27 WIB

Spesies Tokek Baru yang Menarik Ditemukan di Venezuela

Sabtu, 23 November 2024 - 04:23 WIB

Mengapa Skeleton Crew Membawa Perspektif Anak-Anak ke Star Wars

Berita Terbaru

Headline

Mengapa Autisme dan ADHD Meningkatkan Risiko Gangguan Makan

Sabtu, 23 Nov 2024 - 13:40 WIB

Headline

Warhammer 40K Akhirnya Memperbarui Beberapa Model Tertuanya

Sabtu, 23 Nov 2024 - 10:34 WIB