NewsRoom.id – Menteri pertahanan baru Israel, pada Senin 11 November 2024, mengisyaratkan pihaknya mungkin akan melakukan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.
Israel Katz menekankan bahwa perjanjian gencatan senjata di Lebanon tidak mungkin dilakukan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Komentar Katz disampaikan pada pertemuan pertamanya dengan Forum Staf Umum yang dipimpin oleh Kepala Staf Herzi Halevi.
Katz ditunjuk pekan lalu untuk menggantikan Menteri Pertahanan sebelumnya Yoav Gallant.
“Iran lebih rentan dari sebelumnya, (dan kita perlu) menargetkan fasilitas nuklirnya,” kata Katz, dikutip dari ANews, Selasa 12 November 2024.
Dia menambahkan, tujuan akhir dapat dicapai untuk menggagalkan dan menghilangkan ancaman Iran terhadap pemusnahan Israel.
Sebelumnya, para pejabat Iran telah bersumpah untuk membalas serangan militer Israel pada 26 Oktober terhadap Teheran, yang mengakibatkan kematian empat tentara, menurut sebuah pernyataan resmi.
Mengenai Lebanon, Katz menegaskan, “Tidak akan ada gencatan senjata. Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh sampai kami mencapai tujuan perang, yaitu memulihkan populasi di utara dan mendorong Hizbullah keluar dari Sungai Litani.”
Pernyataan Katz bertentangan dengan klaim Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar dalam konferensi pers hari itu juga, di mana dia mengatakan kemajuan telah dicapai dalam negosiasi gencatan senjata di Lebanon.
Israel pada bulan September melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon terhadap sasaran Hizbullah dalam peningkatan perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel juga pada tanggal 1 Oktober memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Jaringan NewsRoom.id
NewsRoom.id