GAZA, (Foto)
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada hari Jumat menegaskan kembali krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, dengan mengatakan bahwa bantuan yang cukup tidak pernah tersedia selama 13 bulan serangan Israel.
“Orang-orang lapar. “Setiap hari kami dikelilingi oleh orang-orang yang meminta sepotong roti, yang membutuhkan akses terhadap air,” kata juru bicara UNRWA Louise Wateridge dalam pernyataan pers.
“Sungguh tidak tertahankan, situasi yang dipaksakan oleh masyarakat. Dan sebagian besar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan memfasilitasi respon kemanusiaan. Dan kita tidak hanya melihatnya selama 13 bulan saja,” imbuhnya.
Wateridge mengatakan, “tidak ada lembaga kemanusiaan di Gaza saat ini yang percaya bahwa ada cukup bantuan untuk 2,2 juta penduduknya… tidak hanya untuk hari-hari dan minggu-minggu terakhir, tapi untuk durasi 13 bulan dari perang brutal ini.”
Badan-badan internasional dan PBB telah memperingatkan bahwa Gaza utara berada di ambang kelaparan akibat serangan militer yang dimulai bulan lalu. Pengepungan tersebut telah menghalangi masuknya pasokan penting, termasuk makanan, air dan obat-obatan.
Krisis ini juga mulai menyebar ke Gaza tengah dan selatan dalam beberapa pekan terakhir, dengan hilangnya tepung dan barang-barang penting lainnya dari pasar.
Israel telah membunuh lebih dari 43.000 orang di Gaza sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
NewsRoom.id