GAZA, (Foto)
Satu-satunya alternatif terhadap pekerjaan badan PBB Palestina di Gaza adalah mengizinkan Israel menjalankan layanan di sana, Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada hari Senin.
“Tidak ada rencana B dalam keluarga PBB, karena tidak ada lembaga lain yang mampu melakukan kegiatan serupa,” kata Lazzarini.
“Jika Anda berbicara tentang mendatangkan makanan dalam jumlah besar, Anda pasti akan mencari alternatif lain,” namun “jawabannya adalah tidak” ketika menyangkut pendidikan dan layanan kesehatan dasar, Lazzarini menambahkan.
Pada bulan Oktober, Knesset Israel memutuskan untuk melarang UNRWA beroperasi di Israel dan wilayah pendudukan serta melarang koordinasi dengan otoritas Israel. Kedua undang-undang tersebut akan berlaku 90 hari setelah diadopsi, menurut Knesset.
Gaza adalah sebuah horor distopia yang tiada henti. Lebih dari 43.000 orang dilaporkan tewas, dan hampir 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, kata Lazzarini kepada wartawan.
Dia lebih lanjut menunjukkan bahwa ribuan lainnya masih belum ditemukan di bawah reruntuhan atau meninggal karena kelaparan atau penyakit.
Di seluruh Gaza, 660.000 anak yang seharusnya bersekolah baru saja belajar bagaimana bertahan hidup, tambahnya, sambil mencatat bahwa Gaza utara berada di bawah pengepungan yang ketat, seiring dengan berlanjutnya operasi militer.
“Di bawah bayang-bayang Gaza, Tepi Barat yang diduduki sedang mengalami transformasi yang kejam. Serangan militer oleh Pasukan Keamanan Israel adalah kenyataan sehari-hari. Infrastruktur publik dihancurkan secara sistematis selama operasi militer, sehingga mengakibatkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina.”
NewsRoom.id