Mengusung Nama Da'i Bachtiar Saat Mengamuk, Nina Agustina Sebut Peristiwa di Sukra Merupakan Pelanggaran

- Redaksi

Jumat, 8 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Calon Bupati Indramayu, Jawa Barat, nomor urut tiga, Nina Agustina, memutuskan melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), menyusul kejadian di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, beberapa waktu lalu.

Diketahui, saat hendak berkampanye di Desa Tegaltaman, Jumat (1/11/2024), Nina merasa disergap sejumlah oknum yang diduga pendukung rivalnya, Lucky Hakim.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Akibat penyadapan tersebut, Nina mengamuk kepada warga sekitar dengan menyebut nama ayahnya, Da'i Bachtiar.

“Saya anak Da'i Bachtiar,” kata Nina dengan suara lantang saat itu, seperti dilansir TribunJabar.id.

Pada Selasa (5/11/2024), tim kuasa hukum Nina mendatangi Bawaslu Kabupaten Indramayu untuk melaporkan kejadian tersebut.

Nina menilai kejadian tersebut merupakan pelanggaran kampanye.

Sebab, kata tim kuasa hukum Nina, kejadian tersebut mengganggu kegiatan kampanye Nina di Desa Tegaltaman.

“Kami dari tim kuasa hukum pemenang 03 resmi melaporkan kejadian di kawasan Sukra tersebut,” kata tim kuasa hukum pemenang Nina, Miftah, kepada TribunCirebon.com, Selasa.

Pelaporan sendiri berkaitan dengan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan beberapa orang di wilayah Distrik Sukra.

Jadi, kampanye yang akan dilakukan paslon 03 tidak terlaksana, imbuhnya.

Lebih lanjut Miftah mengungkapkan, pihaknya telah membawa barang bukti, antara lain foto dan video.

Miftah juga mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan saksi mata yang mengetahui kejadian di Desa Tegaltaman.

“Saksi dan barang bukti sudah kita koordinasikan dengan Bawaslu. Kita serahkan semuanya ke Bawaslu. Saksinya sekitar lima atau enam orang,” tutupnya.

Terpisah, Ketua Bawaslu Indramayu Ahmad Tabroni membenarkan pihaknya sudah mendapat laporan dari kubu Nina.

Ahmad mengatakan Bawaslu akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Namun, dia mengatakan Bawaslu akan melakukan kajian pendahuluan terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja yang masuk dalam kategori pelanggaran kampanye.

“Laporannya sudah kami terima,” katanya, Selasa.

“Kami sedang melakukan kajian pendahuluan untuk melihat apakah ada indikasi pelanggaran kampanye, terutama terkait tindakan yang menghambat kegiatan kampanye,” jelas Ahmad.

Kronologi Amukan Nina Agustina

Diketahui, video Nina Agustina mengamuk sambil meneriakkan nama ayahnya, Da'i Bachtiar, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Nina tampak marah kepada seorang warga karena merasa diganggu dan dihalangi oleh warga yang mengacungkan simbol dua jari.

“Saya lulus dengan baik, mengapa Anda menghentikan saya? Semua orang menunjuk dengan dua jari, untuk apa?” Ucap Nina kepada warga dengan nada emosional.

Suasana semakin memanas saat pengawal Nina mengepung salah satu warga hingga nyaris menimbulkan bentrokan fisik.

Nina kemudian menegaskan, jika ada yang keberatan dengan kepemimpinannya, ia akan bertanggung jawab.

Ia pun mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke Kapolres Indramayu dengan alasan dihadang pendukung Lucky Hakim.

Dalam video lainnya, rombongan SUV Nina terlihat disambut beberapa warga yang mengacungkan simbol dua jari yang diduga merupakan pendukung lawan politik.

Merasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan, Nina menyatakan akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

Nina pun meminta warga menunjukkan KTP sembari memastikan dirinya adalah anak Da'i Bachtiar.

“Saya anak Da’i Bachtiar,” kata Nina dengan suara tinggi.

Adegan Nina memarahi warga hingga meneriakkan nama orangtuanya pun menjadi sorotan

NewsRoom.id

Berita Terkait

Kecoa Membuat Anda Sakit, dan Membasminya Dapat Membersihkan Udara Anda
Panas! Amerika meneror Venezuela, menerbangkan pesawat pengebom B-1B dekat perbatasan
Ilmuwan Menemukan Titik Lemah Baru pada Sel Kanker Prostat, Pengubah Permainan dalam Pengobatan
Ilmuwan Menemukan Perbedaan Biologis Utama Antara Psikopat dan Orang Normal
100 Calon Nazir Ikuti Uji Kompetensi Skema 2 di Jakarta
Menkominfo Meutya Hafid Sebut 90 Juta Lapangan Kerja Baru Akan Diciptakan AI
Mengapa “Meredupkan Matahari” Mungkin Menjadi Solusi Perubahan Iklim yang Paling Berbahaya
Kisah Andrinof Chaniago dipecat Jokowi karena mempertanyakan proyek Whoosh

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 11:01 WIB

Kecoa Membuat Anda Sakit, dan Membasminya Dapat Membersihkan Udara Anda

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Panas! Amerika meneror Venezuela, menerbangkan pesawat pengebom B-1B dekat perbatasan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 07:54 WIB

Ilmuwan Menemukan Titik Lemah Baru pada Sel Kanker Prostat, Pengubah Permainan dalam Pengobatan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 07:23 WIB

Ilmuwan Menemukan Perbedaan Biologis Utama Antara Psikopat dan Orang Normal

Selasa, 28 Oktober 2025 - 06:52 WIB

100 Calon Nazir Ikuti Uji Kompetensi Skema 2 di Jakarta

Selasa, 28 Oktober 2025 - 04:15 WIB

Mengapa “Meredupkan Matahari” Mungkin Menjadi Solusi Perubahan Iklim yang Paling Berbahaya

Selasa, 28 Oktober 2025 - 03:14 WIB

Kisah Andrinof Chaniago dipecat Jokowi karena mempertanyakan proyek Whoosh

Selasa, 28 Oktober 2025 - 01:09 WIB

Pengantin David Bersandar Pada Desain Kelas Atas Dengan Konsep Ritel Baru

Berita Terbaru

Headline

100 Calon Nazir Ikuti Uji Kompetensi Skema 2 di Jakarta

Selasa, 28 Okt 2025 - 06:52 WIB