NewsRoom.id – Tri Rismaharini merasa menyesal saat dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Timur dan meninggalkan pengabdiannya di Kementerian Sosial.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dilansir dari YouTube @akbarfaizaluncensored, mantan Menteri Sosial ini blak-blakan melontarkan berbagai pernyataan.
Mulai dari menjabat Wali Kota Surabaya, diangkat menjadi menteri, hingga dicalonkan sebagai calon gubernur.
Saat menjabat Wali Kota Surabaya, ia merupakan sosok perempuan yang sangat tegas dan peduli terhadap warganya.
Lakukan terobosan dan tunjukkan keberanian dengan menutup situs lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.
Lokasi ini dikenal dengan nama Gang Dolly yang sudah populer dan memiliki banyak lapisan yang melindunginya.
Namun berkat keberanian dan tekad mantan Menteri Sosial tersebut, lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu ditutup permanen hingga saat ini.
Selain itu, prestasinya di Kementerian yang membawahi berbagai bantuan kepada masyarakat juga mendapat berbagai pujian.
Apalagi saat negara sedang dilanda pandemi, ia rela bekerja berjam-jam tanpa perhitungan logis.
Di masa pandemi, Risma rela bekerja hingga jam 3 pagi untuk membantu pengolahan data dan penanganan pandemi.
Kini posisinya sebagai calon Gubernur Jawa Timur disandingkan dengan Gus Han yang didukung perjuangan PDI.
Namun saat ditanya Akbar Faizal saat wawancara di podcastnya pada Senin 11 November 2024 dengan pertanyaan:
“Apa yang paling Anda sesali tentang karier humas Anda?”
Dengan nada sangat pelan, Risma menjawab pertanyaan tersebut dengan kalimat:
“Saya menyesal ketika saya tiba-tiba harus mencalonkan gubernur ini.”
“Meski jabatan saya sebenarnya hanya bertahan 2 bulan, namun dalam 2 bulan itu saya sudah bisa membantu banyak saudara kita.”
Jawaban mantan menteri sosial itu merupakan pernyataan yang bertujuan membela status sosial masyarakat.
Jelas penyesalan Risma dicalonkan sebagai gubernur bukan karena melepaskan jabatannya melainkan soal bantuan yang harus tepat sasaran bagi masyarakat Indonesia.**
NewsRoom.id