NewsRoom.id – Siapakah Wanita yang Digerebek Bersama Habib Nizar di Magelang?
Nama Muhammad Nizar Maghribi Bin Abdul Qodir Basyaiban atau akrab disapa Habib Nizar belakangan menjadi sorotan publik setelah penggerebekan yang melibatkan dirinya viral di media sosial.
Kasus yang terjadi dini hari tadi di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, menghebohkan masyarakat, apalagi karena status Nizar sebagai tokoh agama yang sebelumnya tenar lewat media sosial.
Kronologi Penggerebekan Habib Nizar
Penggerebekan ini bermula saat Muhammad Nizar atau Habib N mendatangi rumah seorang wanita berinisial M yang berstatus istri seseorang.
Saat itu, suami sah perempuan tersebut diketahui sedang pergi berlayar sehingga M hanya berdua di rumah.
Kunjungan ini berlangsung di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Peristiwa menghebohkan itu terjadi pada pukul 03.00 WIB, waktu yang tidak biasa bagi seorang tamu untuk berkunjung.
Warga sekitar yang melihat situasi mencurigakan tersebut memutuskan menggerebek rumah M.
Berdasarkan video yang diunggah akun media sosial @b3doel di platform tersebut
Dalam video tersebut, caption “Detik-detik Penggerebekan Habib Nizar Tegalrejo viral di media sosial” yang kemudian mengundang beragam reaksi dari warganet dan media lokal.
Proses Mediasi dan Kesepakatan
Usai penggerebekan, kasus ini akhirnya dibawa ke mediasi yang digelar pada Senin, 28 Oktober 2024.
Rapat mediasi ini dihadiri Habib Nizar, perempuan berinisial M, serta perwakilan warga bernama Mamik SPJ atau Dewa Nohan, warga Dusun Krajan, RT 5 RW 2, Desa Tegalrejo.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai pihak membahas solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini tanpa ada tuntutan hukum yang masuk ke ranah hukum.
Dalam mediasi tersebut akhirnya disepakati untuk menandatangani surat pernyataan berisi lima poin kesepakatan antara pihak-pihak terkait.
Postingan terkait surat pernyataan tersebut muncul di akun TikTok @wahyu_hunter2 pada 29 Oktober 2024, memperlihatkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh Muhammad Nizar, Asri Mega Agustiyan (yang akrab disapa Mega), dan Mamik SPJ sebagai perwakilan warga.
Lengkapi Pernyataan Kesepakatan
Dalam surat pernyataan tersebut disepakati beberapa hal penting yang menjadi dasar penyelesaian masalah.
Lima poin utama berikut dinyatakan dalam pernyataan tersebut:
1. Permintaan maaf
Pihak pertama (Muhammad Nizar) dan pihak kedua (Mega) meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas keributan yang terjadi di kawasan Tegalrejo.
2. Pengakuan Kesalahan
Kedua belah pihak mengaku tindakannya melanggar norma berkunjung. Mereka berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa di kemudian hari.
3. Penghapusan Video di Media Sosial
Dalam perjanjian tersebut, pihak ketiga (Mamik SPJ atau Dewa Nohan) berjanji akan menghapus video penggerebekan yang diunggah di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut.
4. Klarifikasi dan Penyelesaian Tanpa Klaim
Dengan adanya perjanjian ini, semua pihak sepakat bahwa kasus ini telah selesai dan tidak ada tuntutan hukum dari pihak manapun di kemudian hari.
5. Tanggung jawab atas Konten Masa Depan
Jika masih ada unggahan atau konten terkait kejadian ini, pihak ketiga menyatakan bahwa hal tersebut bukan lagi tanggung jawabnya.
Surat pernyataan juga disertai tanda tangan pihak yang berkepentingan dan dibubuhi stempel Rp 10.000.
Kesimpulan surat tersebut menyatakan bahwa kesepakatan itu dibuat berdasarkan musyawarah dan mufakat tanpa ada paksaan, serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Sosok perempuan bersama Nizar
Nah, perempuan tersebut bernama Asri Mega Agustriyan, 26 tahun, yang merupakan istri seorang pelaut yang sedang bertugas jauh dari rumah.
Sosok Muhammad Nizar Maghribi alias Habib Nizar
Muhammad Nizar Maghribi atau lebih dikenal dengan Habib Nizar lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 30 Juni 1998.
Di usianya yang masih terbilang muda yakni 26 tahun, Nizar sudah memiliki pengaruh yang cukup besar di masyarakat terutama melalui media sosial.
Ia aktif membagikan konten ceramah dan lantunan lagu religi di akun TikTok miliknya, @nizar_bsb. Berkat aktivitasnya di media sosial, Nizar berhasil menarik perhatian banyak pengikutnya yang menyukai pesan-pesan keagamaan yang disampaikannya.
Tak hanya dikenal sebagai penceramah, Nizar juga kerap diundang menghadiri berbagai acara keagamaan. Hal ini membuat namanya semakin dikenal luas khususnya di wilayah Magelang dan sekitarnya.
Sayangnya, popularitasnya justru menjadi sorotan negatif setelah terlibat kasus penggerebekan menghebohkan tersebut.
Peristiwa ini mengejutkan publik mengingat statusnya sebagai tokoh agama yang patut menjadi teladan.
Dampak dan Reaksi Masyarakat
Penggerebekan Habib Nizar dan Mega di kamarnya dini hari tadi menuai beragam reaksi masyarakat.
Sejumlah netizen menyayangkan tindakan yang dinilai tidak pantas tersebut, mengingat Nizar merupakan tokoh agama yang disegani.
Jadi, semoga kita bisa belajar dari kasus ini dari kesalahan kita agar kita tidak terjerumus ke dalam hal serupa.
NewsRoom.id