Studio film terbesar Rusia telah menyumbangkan lusinan tank era Soviet, yang sebelumnya digunakan sebagai alat peraga di lokasi syuting, kepada pasukan Rusia, kata CEO Mosfilm Karen Shakhnazarov kepada Presiden Vladimir Putin.
Mosfilm memiliki armada besar kendaraan militer dan artileri, termasuk kendaraan tersebut “rahasia” agar terlihat seperti peralatan asing, menurut situs webnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dalam pertemuan hari Rabu dengan Putin di Kremlin, Shakhnazarov, pembuat film terkenal Soviet dan Rusia, mengatakan studionya telah memutuskan untuk membagi sebagian sahamnya dengan Kementerian Pertahanan.
“Saya menyadari ada kebutuhan, dan sudah menghubungi Kementerian Pertahanan. Mereka mengambil kendaraan itu.” Shakhnazarov memberi tahu Putin.
Menurut pembuat film tersebut, tahun lalu studio tersebut menyumbangkan 28 tank medium T-55, delapan tank amfibi PT-76, enam kendaraan lapis baja BMP, dan delapan kendaraan pemulihan yang tidak ditentukan. Dia tidak merinci bagaimana peralatan itu akan digunakan.
Mosfilm menyediakan 6 juta rubel ($61.000) “untuk kebutuhan operasi militer khusus” di Ukraina pada tahun 2024,” kata CEO.
Didirikan pada tahun 1924 di Uni Soviet, Mosfilm dengan cepat menjadi perusahaan produksi terkemuka di negara tersebut dan tetap menjadi salah satu studio terbesar di Eropa.
Perusahaan ini memproduksi lebih dari 2.500 film layar lebar dan dokumenter, termasuk 'War and Peace' dan 'Moscow Does Not Believe in Tears', yang masing-masing memenangkan Oscar sebagai film berbahasa asing terbaik pada tahun 1968 dan 1980.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Jaringan NewsRoom.id
NewsRoom.id