Jutaan tahun yang lalu, Laut Mediterania menganga. Air tersebut kemudian bisa terisi kembali oleh peristiwa banjir terbesar yang pernah dialami bumi.
Tim Peneliti Internasional telah menemukan bukti baru yang mendukung Megabanjir ZanClean, teori peristiwa yang mengisi kembali Laut Mediterania setelah krisis salinitas Messinian yang mengubahnya menjadi lanskap kering dan asin. Sebagaimana dirinci dalam penelitian 28 Desember yang diterbitkan di jurnal tersebut Komunikasi & Lingkungan BumiPara peneliti menggabungkan fitur geologi yang baru diidentifikasi di Sisilia dengan data geofisika dan model komputer untuk memberikan gambaran paling luas tentang banjir besar kuno yang diketahui hingga saat ini.
“Banjir besar ZanClean merupakan fenomena alam yang menakjubkan, dengan debit dan kecepatan aliran yang jauh lebih kecil dibandingkan banjir lain yang pernah terjadi dalam sejarah bumi,” kata Aaron Micallef dari Monterey Bay Aquarium Research Institute di California, yang memimpin penelitian tersebut. belajar, pada pernyataan Universitas Southampton. “Penelitian kami memberikan bukti paling meyakinkan mengenai peristiwa luar biasa ini.”
Antara 5,97 dan 5,33 juta tahun yang lalu, krisis salinitas di Messinia menyebabkan Laut Mediterania terputus dari Samudera Atlantik dan menguap menjadi hamparan endapan garam. Para ilmuwan sebelumnya berteori bahwa, dalam jangka waktu 10.000 tahun, Cekungan Mediterania secara bertahap terisi air. Namun penemuan saluran erosi pada tahun 2009 yang membentang dari Teluk Cadiz di pesisir Atlantik Spanyol hingga Laut Alboran di sebelah timur Selat Gibraltar menantang teori tersebut, dan malah membuat para ilmuwan menduga adanya peristiwa banjir.
Banjir besar ini diperkirakan disebabkan oleh meluapnya perairan Atlantik melalui daratan terakhir Genting Messinia dekat Selat Gibraltar Modern, yang awalnya memenuhi Mediterania Barat, dan kemudian meluap ke Sill Sisilia, memenuhi Mediterania Timur, tulis para peneliti di sebuah studi baru. Para ilmuwan memperkirakan bahwa banjir besar terjadi antara dua dan 16 tahun, dan mengeluarkan air antara 2,4 dan 3,5 miliar kaki kubik (68 dan 100 juta meter kubik) per detik, menurut penelitian tersebut.
Tim mengidentifikasi lebih dari 300 bukit asimetris dan lestari di dekat Sicilia Sill, sebuah jembatan tanah yang kini berada di bawah air yang pernah memisahkan Mediterania Barat dari Mediterania Timur. Punggungan tersebut dilapisi oleh puing-puing yang terkikis dari bagian belakang bukit dan sekitarnya, menunjukkan proses pengendapan yang cepat dan intens. Lapisan tersebut berasal dari periode Messinian (7,2 juta hingga 5,3 juta tahun lalu) dan ZanClean (5,3 hingga 3,60 juta tahun lalu), selaras dengan perkiraan waktu terjadinya banjir ZanClean, sekitar 5,3 juta tahun lalu.
“Morfologi gunung ini sesuai dengan erosi aliran air turbulen skala besar yang sebagian besar mengarah ke timur laut,” kata Paul Carling dari Universitas Southampton, yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut, dalam pernyataannya. “Mereka mengungkap kekuatan besar Megaflood ZanClean dan bagaimana hal itu mengubah lanskap, meninggalkan jejak abadi dalam catatan geologis.”
Carling dan rekan-rekannya juga menemukan “saluran berbentuk W” di dasar laut sebelah timur Sicilia Sill, menghubungkan bagian belakang bukit dengan lembah bawah air di Mediterania Timur yang disebut Ngarai Noto. Para peneliti berpendapat bahwa ketika Banjir Besar ZanClean memenuhi Mediterania Barat dan akhirnya meluap ke Schel Sicilia, saluran tersebut menyalurkan air ke timur laut.
Tim juga mengembangkan model komputer untuk merekonstruksi dinamika ini. Simulasi menunjukkan bahwa air berubah arah dan menjadi lebih deras seiring berjalannya waktu, mencapai debit hingga 72 mil per jam (116 kilometer per jam).
“Temuan ini tidak hanya menyoroti momen penting dalam sejarah geologi bumi tetapi juga menunjukkan keberlangsungan bentang alam selama lima juta tahun,” tambah Micallef. “Hal ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut di sepanjang tepian Mediterania.”
Meski banjir besar ZanClean masih sebatas teori, namun satu hal yang pasti terjadi -5,3 juta tahun lalu, Laut Mediterania mungkin bukan destinasi wisata indah seperti sekarang.
NewsRoom.id