Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo memimpin diskusi strategis di Istana Merdeka, kolaborasi pemerintah dan dunia bisnis untuk memperkuat ekonomi nasional

- Redaksi

Minggu, 9 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala dan antara Menteri Investasi dan Hilir/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan pernyataan pers di Istana Presiden Jakarta, pada hari Jumat, 7 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Jumat, 7 Maret 2025, untuk membahas arah dan strategi mengelola investasi nasional melalui Badan Manajemen Investasi Anagata Nusantara (BPI dan Antara). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ray Dalio, seorang investor global terkemuka, serta menteri dan pengusaha terkemuka di Indonesia.

Menurut Menteri Investasi dan Hilir yang juga Kepala dan Antara, Rosan Roeslani, diskusi saat ini sangat produktif dan memberikan wawasan baru dalam pengelolaan Dana Kekayaan Kedaulatan Indonesia (SWF). Ray Dalio, yang telah berkontribusi pada pembangunan SWF di berbagai negara seperti Temasek (Singapura), Dana Investasi Publik (PIV) di Arab Saudi, untuk SWF di Asosiasi Emirat Arab (PEA), memberikan input yang berharga untuk pengembangan BPI dan Antara.

“Masukan dan masukan dari Ray Dalio kepada kami adalah masukan yang sangat, sangat baik, sangat, sangat baik sehingga di masa depan ini adalah peran dan di antara dapat pergi sesuai dengan mandat,” kata Rosan Roeslani dalam pernyataan persnya kepada kru media setelah acara.

Rosan mengatakan bahwa Ray Dalio berbagi pengalamannya dalam mengelola investasi di berbagai Dunia Sovereign. Diskusi ini juga membahas perbandingan model dana kekayaan negara dari berbagai negara seperti Cina dan UEA, untuk mengadopsi strategi sesuai dengan kondisi Indonesia.

“Jadi, seperti apa bentuk kerja sama, lalu apa insentif itu, bidang seperti apa. Jadi pembicara itu cukup dan kami juga terbuka jika kami juga, karena kami juga membandingkan atau membandingkan dengan negara lain dana kekayaan negara, yah, kami juga terbuka yang dapat kami adopsi dan tentu saja kami menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia,” yang dijelaskan Rosan.

Sementara itu, ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie, yang juga hadir dalam diskusi sebagai langkah penting dalam sinergi antara pemerintah dan dunia bisnis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif. “Sebelumnya apa yang saya lihat adalah pertemuan yang sangat baik antara pemerintah yang dipimpin oleh Mr. Presiden Prabowo dan dunia bisnis,” kata Anindya Bakrie pada kesempatan yang terpisah.

Kadin, menurutnya, siap untuk mendukung agenda pemerintah, terutama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan pengentasan kemiskinan. Selain itu, ia juga menyoroti peran dan antara sebagai terobosan luar biasa dalam investasi nasional dan menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan strategi investasi yang matang.

“Dan ini adalah terobosan yang luar biasa tetapi bagaimana kita dapat melakukan tata kelola yang baik, investasi yang baik untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baik,” tambahnya.

Anindya juga menekankan bahwa Kadin memiliki peran strategis dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berpusat di kota -kota besar, tetapi juga mencapai wilayah tersebut. “Kadin adalah naungan dunia bisnis sehingga diperlukan sebagai kerja sama yang ideal bagi daerah karena itu bukan hanya pertumbuhan, presiden mengatakan bahwa dia juga ingin memastikan bahwa dalam hal kesejahteraan kebersamaan di sana juga,” pungkasnya.

Diskusi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia bisnis, dan investor global dalam membangun sistem investasi yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan. Dengan masukan dari Ray Dalio, benchmarking dari SWF International, serta komitmen bisnis Indonesia, dan antara Indonesia diharapkan menjadi pilar utama dalam mengelola investasi nasional dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Juga hadir pada pertemuan itu adalah sejumlah menteri kabinet merah dan putih. Ada juga sejumlah pemimpin perusahaan besar di Indonesia, yaitu Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Wijaya, James Riady, Tomy Winata, Ketua Tanjung, Hilmi Panigoro, Andi Syamsuddini, dan Hilmi, dan Syamsuddini, dan Syamsuddini. (BPMI SetPres)

NewsRoom.id

Berita Terkait

Teleskop Webb Mengungkap Masa Kecil yang Penuh Kekacauan di Alam Semesta
Selamatkan BPJS, Hentikan Permainan Kotor Oknum Orang!
KPK Sita Dokumen dan Mobil dari Rumah Mantan Sekjen Kemnaker
Celana korban ditarik ke bawah lalu ia memainkan jari telunjuknya
Maison Monravel Debut Dengan Lilin Beraroma yang Menargetkan Kesehatan
“Sangat Aneh” – Fisikawan Menemukan Materi Kuantum yang Melanggar Semua Aturan
Fisikawan Telah Membuktikan Secara Matematis Alam Semesta Bukanlah Sebuah Simulasi
Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 20:11 WIB

Teleskop Webb Mengungkap Masa Kecil yang Penuh Kekacauan di Alam Semesta

Minggu, 2 November 2025 - 19:09 WIB

Selamatkan BPJS, Hentikan Permainan Kotor Oknum Orang!

Minggu, 2 November 2025 - 16:35 WIB

KPK Sita Dokumen dan Mobil dari Rumah Mantan Sekjen Kemnaker

Minggu, 2 November 2025 - 16:04 WIB

Celana korban ditarik ke bawah lalu ia memainkan jari telunjuknya

Minggu, 2 November 2025 - 14:00 WIB

Maison Monravel Debut Dengan Lilin Beraroma yang Menargetkan Kesehatan

Minggu, 2 November 2025 - 12:58 WIB

Fisikawan Telah Membuktikan Secara Matematis Alam Semesta Bukanlah Sebuah Simulasi

Minggu, 2 November 2025 - 12:27 WIB

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan

Minggu, 2 November 2025 - 11:56 WIB

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut

Berita Terbaru

Headline

Selamatkan BPJS, Hentikan Permainan Kotor Oknum Orang!

Minggu, 2 Nov 2025 - 19:09 WIB

Headline

KPK Sita Dokumen dan Mobil dari Rumah Mantan Sekjen Kemnaker

Minggu, 2 Nov 2025 - 16:35 WIB