Jakarta, Newsroom.id — Produksi batubara nasional pada tahun 2025 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2024. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, dalam keterangannya di sela kegiatan Mining Expo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Gita mengungkapkan bahwa produksi batubara tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 700 juta ton, lebih rendah dibandingkan realisasi produksi pada tahun 2024 yang mencapai sekitar 830 juta ton.
“Produksi tahun ini kemungkinan berada di angka 700 juta ton, namun tidak akan mencapai angka produksi tahun lalu. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kinerja produksi yang melemah pada triwulan pertama 2025,” jelas Gita.
Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut akan berdampak langsung pada penerimaan negara, khususnya dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di subsektor mineral dan batubara.
“Penurunan produksi sudah tentu akan memengaruhi PNBP. Dalam tiga bulan pertama saja sudah terlihat adanya penurunan yang berdampak signifikan,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Siti Sumilah Rita Susilawati, menyatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasi dinamika tersebut, termasuk dampak dari fluktuasi permintaan ekspor global, khususnya dari negara-negara mitra utama seperti Tiongkok dan India.
“Tiongkok dan India masih menjadi pasar utama ekspor batubara Indonesia. Fluktuasi permintaan di pasar global merupakan hal yang wajar dalam perdagangan internasional, dan pemerintah terus memantau serta mengambil langkah antisipatif,” ujar Rita.
Meskipun menghadapi tantangan, APBI dan pemerintah tetap berkomitmen menjaga stabilitas sektor pertambangan batubara, serta memastikan kontribusi yang optimal terhadap perekonomian nasional.
Penulis : Louis BY
Editor : Nico Alp