Gaza, (pic)
Setidaknya 10 orang tewas dan 30 lainnya terluka, termasuk beberapa secara kritis, setelah pesawat Israel menargetkan pasukan bantuan suku di wilayah Al-Sudaniya, barat laut Kota Gaza.
Sumber -sumber lokal melaporkan bahwa drone Israel, kendaraan darat, dan kapal -kapal angkatan laut menabrak anggota tim bantuan, memfasilitasi truk bantuan penjarahan.
Pendudukan Israel dengan sengaja menargetkan anggota bantuan suku di berbagai bagian Gaza dalam upaya berkelanjutan untuk mengganggu pengiriman bantuan, menumbuhkan kekacauan, dan memperburuk krisis kelaparan.
Pada hari Minggu, koalisi nasional suku, klan, dan keluarga Palestina mengumumkan bahwa konvoi bantuan kemanusiaan dari wilayah “Zikim”, Gaza utara, akan masuk Senin di bawah pengawasan langsung para pemimpin etnis, penatua, dan aktivis akar rumput untuk memastikan pengiriman yang aman ke populasi yang disematkan dan dihancurkan di seluruh wilayah.
Koalisi menekankan, dalam sebuah pernyataan, bahwa itu tidak akan mengizinkan pihak mana pun, apakah pasien atau kolaborator dengan pendudukan Israel, untuk mengganggu atau memblokir konvoi bantuan, bersumpah untuk “menyerang dengan kepalan tangan besi yang berani merusak hidup dengan kelaparan atau mengeksploitasi orang -orang kami selama persidangan ini.”
Pernyataan itu juga mendesak orang -orang Gaza dan Gaza untuk menjaga masa muda mereka di bawah kendali dan menjunjung tinggi tugas nasional mereka, memperingatkan bahwa kekacauan hanya melayani pendudukan, terutama di tengah -tengah pembantaian tanpa akhir yang telah menguras darah Palestina.
Ini menekankan bahwa melindungi Gaza dan rakyatnya adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kohesi sosial yang tak tergoyahkan.
Sementara itu, kelaparan Gaza telah lebih dalam dengan penutupan penyeberangan selama berbulan -bulan dan pengepungan yang mencekik yang telah mencegah konvoi bantuan masuk, mendorong situasi kemanusiaan ke tingkat kelaparan dan kekurangan gizi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, kelaparan mematikan yang dipaksakan oleh pendudukan Israel sejauh ini telah merenggut nyawa 133 warga Palestina, termasuk 85 anak -anak, menambahkan bahwa Israel melakukan “suatu bentuk pemerasan kemanusiaan yang ganas” dari 2,4 juta orang dengan mempertahankan persimpangan dan pemblokiran yang tertutup dan formula bayi.
Data dari Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan bahwa lebih dari 260.000 anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi parah yang dapat mengklaim hidup mereka kapan saja.
Jaringan risalahpos.com
NewsRoom.id