Gaza, (pic)
Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa selain dari upaya mediasi yang intensif dan berkelanjutan oleh Qatar dan Mesir untuk memediasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, tidak ada hasil konkret yang dicapai sejauh ini.
Dalam pernyataan televisi pada hari Minggu, Hamdan menekankan bahwa tuntutan Israel yang tidak realistis menyebabkan kegagalan negosiasi gencatan senjata ke Gaza, menuduh pemerintahan AS bergeser untuk menyalahkan pihak Palestina
“Perjanjian yang dicapai dalam Doha adalah masuk akal dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat, tetapi gangguan pembicaraan yang tiba -tiba dihasilkan dari penolakan AS dan Israel untuk menghormati apa yang disepakati,” kata Hamdan.
“Hak untuk membawa senjata untuk perlawanan berlaku untuk rakyat Palestina selama pendudukan berlanjut,” Hamdan menggarisbawahi.
“Setiap solusi politik di masa depan harus didasarkan pada pembentukan negara Palestina yang berdaulat yang memiliki senjata. Namun, sementara itu, hak untuk perlawanan bersenjata tetap dibenarkan sepenuhnya dalam menghadapi pendudukan,” tambah pejabat Hamas itu.
“Perlawanan selalu terbuka untuk negosiasi untuk mengakhiri agresi, tetapi serangan Israel yang sedang berlangsung telah membuat Palestina tidak punya pilihan selain tetap ditanggung dan melanjutkan perlawanan mereka,” katanya.
“Menyerah bukanlah suatu pilihan. Palestina telah menentang sejak era pendudukan Inggris,” tambahnya.
Jaringan risalahpos.com
NewsRoom.id