Banjit, jaringan risalahpos ”
Kegiatan Lokakarya Mini Cross -Secoral yang dipegang oleh Banjit Puskesmas UPT pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, di ruang pertemuan Pusat Kesehatan Banjit menuai sorotan publik. Peristiwa yang seharusnya memperkuat koordinasi dan sinergi antar lembaga sebenarnya diwarnai oleh praktik berbagi uang kepada peserta, yang memunculkan tanda tanya besar pada etika dan transparansi dalam penggunaan anggaran negara.
Praktik ini dibenarkan oleh salah satu peserta dalam MZ awal, yang meminta agar namanya tidak diterbitkan secara penuh.
“Ya, itu benar, ada distribusi uang selama acara. Tapi saya tidak bisa bicara banyak, tolong tidak menyebutkan nama lengkap saya,” kata MZ kepada tim media.
Menindaklanjuti informasi ini, tim investigasi mencoba menghubungi penyelenggara untuk mengonfirmasi secara langsung. Tapi sangat disayangkan, kepala Banjit Puskesmas UPT, Wayan Budi, menanggapi dengan kata -kata untuk izin Anda, kami memiliki media sosial seperti Facebook, Tiktok, dan Instagram – tanpa menyediakan ruang klarifikasi yang sehat dan terbuka.
Respons unilateral ini dianggap tidak mencerminkan semangat transparansi dan layanan publik profesional.
“Jawaban seperti itu tidak layak untuk disampaikan oleh para pejabat yang melaksanakan mandat untuk melayani masyarakat secara terbuka dan bertanggung jawab,” kata perwakilan tim media.
Media memiliki peran strategis sebagai pengawas sosial serta penghubung antara masyarakat dan pemerintah.
Penolakan konfirmasi hanya akan meningkatkan kecurigaan dan mengganggu kepercayaan publik.
Diharapkan bahwa di masa depan, semua pejabat publik, terutama di sektor layanan kesehatan, dapat lebih terbuka, komunikatif, dan menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas dalam setiap kegiatan.
NewsRoom.id