New York, (foto)
Sebuah survei bersama yang dilakukan oleh University of Harvard dan Harris Research Foundation menemukan bahwa sekitar 60% orang muda Amerika menyatakan preferensi untuk Hamas daripada negara bagian Israel di tengah perang di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Jajak pendapat ini mengungkapkan perubahan yang mencolok dalam opini publik di antara generasi muda di AS, dengan banyak orang yang menunjukkan simpati untuk tujuan Palestina dan warga sipil yang menghadapi pengepungan dan agresi, pola yang menantang selama beberapa dekade dukungan AS yang tidak diperintahkan untuk Israel.
Berdasarkan hasil survei, mayoritas anak muda Amerika memandang kebijakan Israel di Gaza sebagaimana ditandai oleh kekerasan yang berlebihan dan pelanggaran hak asasi manusia, memicu diskusi kampus yang meluas tentang mengadopsi posisi yang lebih adil dari rakyat Palestina.
Temuan ini tiba pada waktu yang sensitif di AS, ditandai dengan peningkatan protes siswa dan demonstrasi pro-Palestina. Tuntutan meningkat untuk berhenti untuk dukungan keuangan militer dan Amerika untuk Israel, bersama dengan tekanan yang lebih kuat untuk mengakhiri perang di Gaza.
Analis percaya bahwa pergeseran sentimen publik di kalangan kaum muda mungkin memiliki dampak politik yang jelas di tahun -tahun mendatang, terutama ketika AS memasuki siklus pemilihan presiden. Konflik Israel-Palestina telah menjadi salah satu masalah paling kontroversial di semua bidang politik dan publik.
Jajak pendapat ini menambahkan bukti erosi dalam narasi pro-Israel barat. Gambar -gambar penghancuran dan pembantaian di Gaza mendorong opini publik global, terutama orang yang lebih muda, untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka dan condong ke arah narasi Palestina.
Jaringan risalahpos.com
NewsRoom.id